Pengungsi Aceh Tamiang Ini Menolak Diberi Uang hingga Bantuan Tambahan Makanan: Ibu Nggak Minta Duit, Mau Mukena untuk Salat

Pengungsi di Aceh Tamiang yang meminta bantuan mukena untuk salat. (TikTok/zaits_bf)
YUDHABJNUGROHO – Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah yang mengalami dampak signifikan akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera.
Bantuan terus mengalir dari berbagai sumber, mulai dari influencer, artis, hingga pihak pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Beberapa posko pengungsian yang didirikan di berbagai lokasi berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi warga yang kini kehilangan tempat tinggal.
Di media sosial, salah satu pengungsi asal Aceh Tamiang meminta bantuan berupa mukena dan sarung untuk keperluan ibadah.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun TikTok @zaits_bf pada hari Sabtu, 13 Desember 2025, seorang ibu tampak menolak untuk menerima uang dan makanan tambahan karena merasa lebih membutuhkan mukena.
“Ibu ini menginginkan mukena? Ibu ini lebih memilih mukena, uang tidak mau. Mukena dan jilbab, ibu ini ingin beribadah tetapi tidak bisa,” tutur perekam video.
Rekaman tersebut kemudian menunjukkan kondisi tempat tinggal pengungsi yang berupa tenda sederhana dengan atap yang rendah.
“Tidur di sini, juga minta terpal, dia tidak mau uang. Yang diinginkan hanya mukena,” tambahnya.
Pengungsi Menghadapi Kesulitan untuk Beribadah
Selain menolak uang, pengungsi juga menolak bantuannya yang berbentuk makanan tambahan.
Menurut keterangannya, pasokan makanan yang diterima sudah cukup, namun perlengkapan untuk beribadah masih kurang.
“Ya, mukena dan sarung, serta selimut. Suami saya sakit. Yang lain tidak perlu, makanan sudah ada,” jelas pengungsi tersebut.
“Saya tidak meminta uang. Saya butuh untuk salat, berdoa kepada Allah karena sulit untuk salat,” tambahnya.
Lebih lanjut, pengungsi tersebut menyatakan bahwa dia sudah memerlukan mukena untuk beribadah sejak beberapa waktu lalu.
“Saya hanya butuh itu untuk salat, belum ada kain dan selimut. Itu saja, makanan kami sudah dikirimkan,” sambungnya.
Update Korban Bencana Banjir Longsor Sumatera
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera pada hari Sabtu, 13 Desember 2025, mencapai 1. 006 orang.
Rinciannya, sebanyak 414 orang meninggal di Aceh, 349 orang di Sumatera Utara, dan 242 orang di Sumatera Barat.
Sementara itu, jumlah pengungsi hingga hari Sabtu, 13 Desember 2025, tercatat sebanyak 654 ribu jiwa di tiga provinsi yang terpengaruh, lebih rendah dibandingkan data sehari sebelumnya yaitu 884 ribu jiwa.
Di Aceh, jumlah pengungsi total sebanyak 130. 968 kepala keluarga atau 484. 944 jiwa yang tersebar di 2. 186 lokasi pengungsian.
Dampak dari banjir dan longsor di Aceh menyebabkan 3. 845 orang mengalami luka ringan dan 479 orang mengalami luka berat.
Mengenai kerusakan akses, BNPB juga melaporkan bahwa saat ini proses pemulihan jembatan yang terputus di jalur timur Aceh sedang dipercepat agar distribusi bantuan bisa berlangsung lebih optimal ke wilayah yang terdampak.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.