Banjir Bandang Sumut Picu Sorotan ke Hulu Garoga, Bareskrim Periksa PT TBS soal Gelondongan Kayu - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Banjir Bandang Sumut Picu Sorotan ke Hulu Garoga, Bareskrim Periksa PT TBS soal Gelondongan Kayu

    Tangkapan layar kondisi desa Garoga setelah diterjang banjir yang diikuti dengan material kayu gelondongan. (TikTok/Hasiananda_)

    YUDHABJNUGROHO
     – Tim penyidik Bareskrim Polri bergerak cepat untuk menyelidiki dugaan keterlibatan sebuah perusahaan dalam penemuan kayu gelondongan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga yang terletak di Sumatera Utara. 

     

    Penemuan ini menjadi salah satu perhatian utama setelah terjadinya banjir besar yang mengakibatkan kerusakan yang signifikan di daerah tersebut. 

     

    Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah kayu yang menghalangi aliran sungai berkaitan dengan aktivitas manusia, termasuk kemungkinan pembukaan lahan ilegal. 


    PT TBS (PT. Toba Bara Sejahtera yang sekarang bernama PT. TBS Energi Utama Tbk) Akan Diperiksa Terkait Dugaan Land Clearing

     

    Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Mohammad Irhamni, menginformasikan bahwa tim akan memanggil salah satu perusahaan yang diduga terlibat dalam aktivitas land clearing di hulu Sungai Garoga, yaitu PT TBS. 

     

    "Tim penyelidik akan melanjutkan kegiatan dengan memeriksa PT TBS, yang dicurigai memiliki kegiatan land clearing di area hulu sungai tersebut," ujar Irhamni kepada wartawan pada Selasa, 9 Desember 2025. 

     

    Pemeriksaan ini merupakan langkah lanjutan setelah tim menemukan berbagai jenis kayu gelondongan di daerah yang terpengaruh. 

     

    27 Sampel Kayu Diambil, Police Line Terpasang

     

    Irhamni menjelaskan bahwa tim telah melakukan pengamanan di lokasi dan mengumpulkan barang bukti berupa kayu yang ditemukan berserakan di sekitar DAS. 

     

    "Kami telah mengambil dua puluh tujuh sampel kayu, memasang police line, dan memeriksa dua jembatan. Barang bukti kayu telah dipisahkan, diklasifikasikan, dan diinformasikan kepada para ahli," ujarnya. 

     

    Tindakan ini bertujuan untuk memastikan setiap sampel dapat dianalisis untuk menelusuri asal-usulnya, apakah disebabkan oleh bencana alam atau ada indikasi aktivitas penebangan ilegal. 

     

    Identifikasi Awal: Kayu Campuran dari Berbagai Sumber

     

    Berdasarkan hasil identifikasi awal, penyidik menemukan bahwa kayu-kayu yang ada berasal dari beberapa macam proses. Irhamni menjelaskan bahwa kayu yang ditemukan tidak hanya berasal dari satu jenis aktivitas. 

     

    "Identifikasi menunjukkan berbagai kategori, termasuk kayu hasil pemotongan, kayu yang dicabut berikut akarnya menggunakan alat berat, kayu yang berasal dari longsoran, dan kayu hasil pengangkutan loader," terangnya. 

     

    Kombinasi kayu dengan karakteristik yang berbeda inilah yang mendorong tim penyidik untuk memperluas pencarian, termasuk memeriksa kemungkinan praktek ilegal yang memperburuk dampak banjir. 

     

    Penyelidikan Diperluas hingga Pesisir

     

    Selain di Sumatera Utara, tim penyelidikan di Sumatera Barat juga melanjutkan penelusuran. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kayu-kayu yang ada hingga daerah pesisir. 

     

    "Tim penyelidikan di Sumatera Barat akan melakukan inventarisasi terhadap kayu di pesisir laut untuk mencari tahu apakah penyebabnya adalah bencana alam atau ada campur tangan manusia terkait kayu-kayu gelondongan itu," jelas Irhamni.y©

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad