DPR Uji Pemahaman Calon Dubes soal Politik Luar Negeri Indonesia, Bagian Fit and Proper Test untuk Duta Besar

Potret Wakil Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono saat RDP Panja Keamanan Laut di Komisi I DPR pada 1 Mei 2025. (Instagram/budidjiwandono)

YUDHABJNUGROHO – Proses penunjukan duta besar untuk Indonesia di beberapa negara yang kosong sudah dimulai. 

Komisi I DPR RI saat ini sedang mengadakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test bagi calon duta besar. 

 

Uji kelayakan ini dimulai pada Sabtu, 5 Juli 2025, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, dan dijadwalkan berlangsung selama dua hari. 

 

Dalam tes ini, para calon duta besar akan dinilai terkait pemahaman mereka tentang politik luar negeri Indonesia dan kondisi politik di negara tujuan mereka. 

 

“Kita akan mendengar pandangan calon duta besar mengenai negara-negara sahabat, terutama terkait politik luar negeri Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 5 Juli 2025. 

 

Budi menambahkan bahwa para calon juga akan diminta menjelaskan pengetahuan mereka tentang politik negara tempat mereka akan bertugas serta pengalaman yang relevan dengan hubungan diplomatik antarnegara. 

 

“Kita juga akan mendengarkan pemahaman mereka tentang politik negara yang akan menjadi tempat tugas, pengalaman mereka, dan mungkin cara-cara mereka dalam melaksanakan diplomasi di negara-negara tersebut,” tambah Budi. 

 

Pada hari Sabtu, terdapat 12 calon duta besar yang mengikuti fit and proper test, yang dibagi dalam sesi pagi dan sesi sore. 

 

Uji kelayakan ini bersifat tertutup, dan setelah itu, Komisi I DPR akan mengadakan rapat internal untuk mempersempit pilihan calon duta besar yang akan diserahkan kepada pimpinan DPR. 

 

Pelaksanaan uji kelayakan calon duta besar ini menyusul adanya laporan yang menyebutkan bahwa 12 posisi duta besar di negara-negara penting dan perwakilan PBB masih kosong.y©