Pilu Seorang Ibu Melihat Putra Bungsunya Tersapu Banjir Bandang di Aceh Utara, Sisakan Kenangan Selembar Foto yang Terbungkus Rapi

Menyoroti kisah pilu yang disampaikan korban bencana di Aceh, tentang keluarganya yang hanyut diterjang luapan banjir bandang. (Instagram.com/@najwashihab)
YUDHABJNUGROHO – Bencana banjir yang melanda berbagai daerah di Provinsi Aceh pada akhir bulan November 2025 meninggalkan kesedihan mendalam bagi para penyintas.
Salah satu korban adalah seorang ibu yang kehilangan suami dan anaknya saat banjir menerjang Muara Batu, Aceh Utara.
Ibu yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya ini mengaku harus melihat suami dan anak bungsunya terseret derasnya arus banjir.
Hal ini diungkapkannya saat berbincang dengan influencer dan jurnalis terkenal, Najwa Shihab, yang datang langsung ke lokasi bencana.
Dengan penuh emosi, ibunda ini memeluk erat sebuah foto kecil putranya, Zaid Ali (9), yang menjadi salah satu korban dalam kejadian tragis tersebut.
Foto itu terlihat disimpan dalam sebuah tas gendong, terlindungi rapi dalam plastik transparan.
"Inilah yang tersisa bagi saya," ungkap ibu tersebut dalam penggalan video yang dibagikan oleh Najwa Shihab melalui akun Instagram-nya @najwashihab pada hari Selasa, 9 Desember 2025.
"Ke mana pun saya pergi, ini yang saya bawa. Ini yang saya simpan. Ini adalah tabungan saya di surga," tambahnya.
Suara Terakhir Zaid Ali di Telinga Ibunda
Dalam kesempatan itu, sang ibu menceritakan betapa mengerikannya saat banjir bandang datang mendadak dan cepat.
Air yang meluap di daerah tempat tinggalnya tidak memberi kesempatan bagi warga untuk menyelamatkan harta benda mereka.
Ibu tersebut kemudian menceritakan bahwa arus yang kuat itu memisahkannya dari suami dan putra bungsunya.
"Anak saya hanyut tepat di depan mata saya," kenangnya.
Bahkan, ia masih bisa mendengar kata-kata terakhir dari Zaid Ali yang terukir di ingatannya.
"Dia berkata, 'Umi tolong ambil tangan saya'. Itu adalah suara terakhirnya," kata sang ibu.
Bertahan 9 Jam di Atas Tumpukan Pohon Ceri
Ibu yang kini terpaksa mengungsi di posko bencana Muara Batu, Aceh Utara itu menceritakan bagaimana air semakin tinggi dan mencapai dada.
Korban selamat lainnya, bersama dengan beberapa tetangga, memanjat dan bertahan di atas tumpukan pohon ceri selama sembilan jam.
Saat itu, sang ibu mengaku hanya bisa berpelukan erat dengan anak perempuannya.
"Saya memeluk anak perempuan saya sekuat yang saya bisa. Hanya itu yang dapat saya lakukan," ungkapnya.
Dia menyebutkan bahwa lima hari setelah bencana, jenazah Zaid ditemukan oleh warga di ladang jauh dari rumahnya.
Dalam proses evakuasi, kondisinya sudah membengkak tetapi masih bisa dikenali.
Ajaibnya, foto Zaid yang kini ia pegang setiap hari juga ditemukan di sawah dalam keadaan utuh berkat pelindung plastiknya.
"Inilah yang tersisa (Foto). Itu adalah rezeki saya. Walaupun sudah rusak, itu tetap kenang-kenangan dari anak saya," ungkap ibunda Zaid.
Suaminya Masih Hilang
Hingga berita ini diturunkan, suami korban dari bencana di Aceh Utara masih hilang dan belum ditemukan.
"Saya tidak tahu di mana dia. Namun, saya tetap berharap suatu saat dia akan pulang," ujar sang ibu.
Menurut data dari kepala dusun setempat, banjir bandang ini berdampak pada 230 Kepala Keluarga dengan total 756 jiwa.
Tercatat, sebanyak 21 orang ditemukan dalam kondisi meninggal, sementara satu orang masih dalam pencarian di Muara Batu, Aceh Utara.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.