Gubernur Mualem Bongkar Pejabat Daerah yang Senang-senang di Tengah Derita Korban Bencana Aceh: Lari ke Medan, Karaoke

Menyoroti penuturan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem usai bencana banjir bandang melanda wilayahnya. (Instagram.com/@muzakirmanaf1964)
YUDHABJNUGROHO – Bencana banjir besar yang terjadi di Provinsi Aceh pada akhir November 2025 menarik perhatian masyarakat di Indonesia.
Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa, 9 Desember 2025, jumlah korban tewas dari bencana ini mencapai 389 orang.
"Sebanyak 18 kabupaten terpengaruh, dan 138,5 ribu rumah mengalami kerusakan," demikian bunyi laporan resmi dari BNPB.
Menanggapi peristiwa tersebut, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab dipanggil Mualem, menyampaikan fakta mengejutkan tentang bencana besar yang terjadi di Tanah Rencong.
Dia juga menyoroti isu para pejabat daerah di Aceh yang dianggap menghindari tanggung jawab. Berikut adalah ulasannya.
Pejabat Daerah yang Acuh Tak Acuh
Mualem mengungkapkan bahwa ada kepala daerah di Aceh yang dinilai tidak bertanggung jawab saat keadaan darurat melanda wilayahnya.
Pernyataan ini disampaikan Mualem dalam program siniar YouTube Najwa Shihab yang ditayangkan pada Senin, 8 Desember 2025.
Awalnya, Najwa mengingatkan pernyataan Mualem sebelumnya yang meminta kepala daerah tidak menyerah saat menghadapi bencana.
Gubernur Aceh kemudian menjelaskan bahwa ada bupati yang tidak menunjukkan kepemimpinan ketika masyarakat membutuhkannya.
“Mereka terpilih oleh rakyat. Mengapa ketika seperti ini mereka kebingungan? ” ucap Mualem.
“Terlihat seperti tidak peduli, tanpa ada tanggung jawab,” tambahnya.
Peringatan Keras dari Gubernur Mualem
Di kesempatan yang sama, Mualem menyampaikan pernyataan tegas terkait sikap sejumlah kepala daerah yang dianggap tidak bertanggung jawab di tengah bencana di Aceh.
“Jika ada bupati di Aceh yang bersikap cengeng seperti itu, lebih baik mundur saja,” ujarnya dengan tegas.
Mengenai hal ini, Mualem juga menyoroti adanya pejabat daerah yang pergi bersenang-senang ke tempat lain saat masyarakat memerlukan bantuan.
“Di saat-saat seperti ini, mereka justru pergi ke Medan untuk karaoke,” ungkap Mualem.
Mendengar pernyataan tersebut, Najwa terlihat terkejut dan menanyakan kembali tentang fakta yang disampaikan Gubernur Aceh.
“Ada yang karaoke, Mualem? ” tanya Najwa.
“Ya, kurang lebih seperti itu,” jawab Mualem.
Mualem: Jangan Pergi Saat Rakyat Menderita
Menanggapi kontroversi ini, Mualem menekankan bahwa saat rakyat berjuang untuk melindungi diri dari banjir, para pemimpin seharusnya berada di sisi mereka.
Gubernur Aceh menegaskan bahwa pemimpin daerah harus terlibat langsung untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Bahkan dalam situasi darurat, tidak ada tempat bagi kepala daerah untuk menghindar dari tanggung jawab.
“Mereka terpilih untuk melayani rakyat, bukan melarikan diri ketika rakyat kesulitan,” tegas Mualem.
Sampai saat ini, proses penanganan dan distribusi bantuan di Aceh masih berlangsung setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah di Aceh sejak akhir November 2025.
Mualem memastikan bahwa kondisi daerah yang terdampak mulai membaik, termasuk listrik yang telah menyala di banyak lokasi, serta akses kembali ke beberapa jembatan kecil dan besar yang telah bisa digunakan.
“Kondisi sudah mulai pulih, termasuk listrik yang sudah banyak menyala. Jembatan-jembatan juga sudah tersedia aksesnya,” katanya.
Namun, ada beberapa daerah yang masih belum sepenuhnya pulih.
“Ada Bireuen, Takengon, Aceh Tenggara, dan beberapa lokasi lain yang belum sepenuhnya pulih,” tegas Mualem.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.