Inflasi Pangan Diklaim Turun, Mendagri Tito Soroti Peran Penyaluran Beras SPHP
![]() |
| Mendagri Tito Karnavian (kanan) mengklaim inflasi pangan nasional mengalami tren penurunan. (Instagram/titokarnavian) |
YUDHABJNUGROHO – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa inflasi makanan di tingkat nasional menunjukkan penurunan.
Ia menjelaskan bahwa distribusi beras melalui Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog menjadi salah satu penyebab yang dinilai mampu meredakan fluktuasi harga di masyarakat.
"Secara keseluruhan, inflasi nasional mengalami penurunan dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Tito dalam pernyataannya yang resmi pada hari Jumat, 5 September 2025.
"Penyebab utama dari penurunan ini adalah komoditas pangan, khususnya cabai rawit. Namun, ada juga beberapa komoditas yang harganya turun berkat intervensi pemerintah,” tambahnya.
Tito juga menegaskan bahwa pasokan beras dalam keadaan cukup aman. Dia menyatakan bahwa Bulog telah mendistribusikan beras SPHP dengan baik ke berbagai daerah, sehingga masyarakat dapat membeli beras dengan harga yang lebih terjangkau.
"Beras merupakan komoditas utama untuk rakyat. Stoknya ada dalam jumlah yang banyak. Bulog telah menjual beras melalui SPHP dengan distribusi yang lancar ke berbagai lokasi," ujarnya, mengenang posisinya sebagai mantan Kapolri.
Tito menjelaskan bahwa pengiriman 1,3 juta ton beras SPHP diharapkan bisa menurunkan harga beras di beberapa daerah.
"Dengan semakin gencarnya pengiriman beras SPHP oleh Bulog atas instruksi Presiden Prabowo, kami berharap harga beras di daerah yang meningkat dapat kembali turun,” imbuh Tito.
Sementara itu, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan pada Agustus 2025 tercatat sebesar 2,31 persen, dengan deflasi bulanan sebesar 0,08 persen.
Deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas, seperti tomat, cabai rawit, dan bawang putih.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan yang sama juga mengungkapkan bahwa stok beras nasional diklaim melebihi 4 juta ton.
Ia berpendapat bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi faktor kunci penurunan inflasi pangan.
"Inflasi kita menurun dari 2,37 menjadi 2,31. Ini merupakan tanda bahwa stabilitas pangan kita terjaga. Kita harus bersyukur untuk hal ini," kata Amran.
"Di tahun ini, dengan stok melimpah melebihi 4 juta ton, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa perlu melakukan impor," tuturnya menutup pembicaraan.y©

No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.