Momen Eks Presiden Korsel Yoon Suk-yeol Ogah Diperiksa Jaksa: Berbaring di Lantai, Hanya Pakai Singlet - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Momen Eks Presiden Korsel Yoon Suk-yeol Ogah Diperiksa Jaksa: Berbaring di Lantai, Hanya Pakai Singlet

    Eks Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol. (X.com/txtfromIR)
    YUDHABJNUGROHO  Eks Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, menarik perhatian publik internasional setelah menolak untuk menjalani pemeriksaan oleh jaksa pada Jumat, 1 Agustus 2025. 

    Sebelumnya, diketahui bahwa Yoon sedang menghadapi sidang karena tuduhan pemberontakan, yang berkaitan dengan upaya implementasi darurat militer yang gagal pada Desember 2024. 

     

    Sejak Juli 2025, Yoon berada di sel isolasi di Pusat Penahanan Seoul, setelah jaksa menambahkan beberapa dakwaan baru terhadapnya. 

     

    Sekarang, Yoon dilaporkan lebih memilih untuk terbaring di lantai selnya ketika diminta untuk diperiksa. 

     

    Juru bicara jaksa khusus di Korea Selatan, Oh Jung-hee, menyatakan bahwa Yoon hanya mengenakan kaos dalam saat jaksa mengunjunginya. 

     

    "Namun, tersangka dengan tegas menolak untuk melakukannya, tetap berbaring di lantai tanpa menggunakan seragam tahanan," jelas Oh Jung-hee dalam jumpa pers yang dilansir dari Reuters pada Sabtu, 2 Agustus 2025. 

     

    Dalam kesempatan lain, pengacara Yoon, Yu Jeong-hwa, menganggap pakaian yang dikenakan kliennya di ruang kecil dengan suhu hampir 40 derajat Celsius sebagai penghinaan terhadap kehormatan Yoon. 

     

    Yu Jeong-hwa mengungkapkan bahwa situasi ini menunjukkan bagaimana negara diduga telah melanggar hak asasi narapidana. 

     

    "(Perlakuan tersebut) tidak bermanu dan merugikan Yoon secara mental," ungkap Yu Jeong-hwa merujuk pada artikel yang sama. 

     

    Sebagai informasi, Yoon dipecat dari jabatannya pada April 2025 oleh Mahkamah Konstitusi Korea Selatan. Keputusan tersebut dibuat setelah ditemukan dugaan keterlibatannya dalam upaya pemberontakan. 

     

    Jika terbukti bersalah atas tuduhan tersebut, Yoon dapat menghadapi hukuman mati. Kasus ini menjadi salah satu yang paling banyak diperhatikan oleh publik di Korea Selatan. 

     

    Selain tuduhan pemberontakan, Yoon juga tengah diselidiki oleh tim jaksa khusus yang dibentuk di bawah pemerintahan Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung. 

     

    Tim ini diketahui akan berfokus untuk mengungkap kemungkinan pelanggaran hukum yang melibatkan Yoon serta orang-orang dekatnya.y©

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad