5 Alasan Konsumen Diminta Jangan Buru-Buru Beli Mobil Listrik: Dari SPKLU Langka hingga Biaya Baterai Selangit
![]() |
Foto ilustrasi mobil listrik. (Unsplash/MichaelFousert) |
Namun, di balik rasa antusiasme ini, ada kritik yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli.
Salah satunya berasal dari channel YouTube Chris Delano yang menyajikan perspektif konsumen. Dalam video itu, dia menyampaikan pandangan mengenai pentingnya pemikiran matang sebelum membeli mobil listrik saat ini.
Dia menyampaikan lima alasan utama mengapa konsumen sebaiknya tidak terburu-buru untuk memilikinya. Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas:
1. Keterbatasan Infrastruktur Pengisian Daya
Salah satu masalah utama adalah ketidakmerataan ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Mencari SPKLU di luar Jakarta atau kota besar sangatlah sulit, seperti di tol Jawa atau daerah lain,” ungkap penyampaian dalam video itu, yang dikutip pada Selasa, 8 Juli 2025.
Bahkan kalaupun ada, antrian panjang atau kerusakan pada alat pengisian bisa membuat pengguna harus menunggu dalam waktu yang lama.
Salah satu contoh nyata adalah seorang teman yang harus menghabiskan hampir satu jam di rest area karena hanya ada satu charger yang berfungsi.
2. Biaya Mobil Listrik Masih Tinggi
Harga juga menjadi faktor penting yang perlu dipikirkan. “Mobil listrik masih belum dapat dijangkau oleh semua orang,” tegas ulasan tersebut.
Beberapa merek bahkan harganya lebih mahal dibandingkan saat dijual di negara asalnya.
3. Ketidakpastian Nilai Jual Kembali
Untuk mereka yang terbiasa mengganti mobil setiap beberapa tahun, mobil listrik belum memberikan jaminan.
“Nilai jual kembali kendaraan listrik masih tidak pasti,” ungkap ulasan itu.
Faktor penurunan kualitas baterai dan cepatnya kemajuan teknologi membuat pasar untuk mobil listrik bekas kurang begitu diminati, berbeda dengan mobil konvensional yang sudah mempunyai reputasi.
4. Tingginya Biaya Penggantian Baterai
Walaupun mobil listrik menawarkan efisiensi bahan bakar dan perawatan yang lebih baik, biaya dalam jangka panjang bisa menjadi sebuah kekhawatiran.
“Biaya tersembunyi yang harus dipersiapkan untuk penggantian baterai cukup besar,” jelas penyampaian dalam video itu.
Dengan nilai baterai yang bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, konsumen perlu mempertimbangkan biaya ini untuk jangka panjang, terutama setelah masa garansi berakhir.
5. Tidak Sesuai untuk Semua Gaya Hidup
Terakhir, kendaraan listrik disebutkan belum dapat memenuhi kebutuhan semua orang.
“Mobil listrik tidak cocok untuk setiap individu atau gaya hidup,” jelas video tersebut.
Ulasan dari Chris Delano ini menyediakan perspektif dari sisi pengguna yang seringkali tidak terdengar di tengah gencarnya promosi.
Dengan memahami lima alasan ini, diharapkan calon pembeli dapat membuat keputusan yang lebih bijak, tidak hanya terpengaruh oleh tren, tetapi juga siap menghadapi tantangan nyata dalam penggunaan mobil listrik di Indonesia.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.