Linimasa Berpihak Pada Novel Baswedan - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Linimasa Berpihak Pada Novel Baswedan



        Sejak 2 hari yang lalu, tanggal 14 Juni 2020 selepas pengadilan akhirnya memutuskan untuk memberikan hukuman pada terdakwa penyiraman air keras pada penyidik senior KPK, Novel Baswedan, linimasa twitter maupun media sosial lain mendadak ramai.
        Warganet banyak mempersoalkan hukuman yang diterima terdakwa, hanya kurungan penjara selama 1 tahun. Lebih mengesalkan bagi warganet, alasan terdakwa yang mengemukakan bahwa ia tidak sengaja mengenai wajah pak Novel, diterima oleh majelis hakim. Pelaku niatnya hanya menyerang badan.
    Ilustrasi. Sumber : https://images.pojoksatu.id/2020/06/mata-keadilan-390x250.jpg

        Memang tidak masuk akal melihat kasus penyerangan Novel ini, telah mandeg selama 3 tahun. Seakan penyidik kesulitan menemukan pelakunya, sampai – sampai dibentuk Tim Pencari Fakta dimasa Kapolri Tito Karnavian yang juga mengalami kebuntuan.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Padahal rekaman CCTV ada, mengapa begitu sulit?. Sedangkan pelaku kejahatan yang dahulu hanya dicari melalui sketsa bisa didapat. Apakah tumpul sudah kemampuan penyidik Polri?.
        Penyerangan Novel Baswedan ini diduga karena beliau saat masih menjadi penyidik aktif di KPK, ditugasi menanganai kasus korupsi E – KTP. Kasus dimasa Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi ini memang bernada ‘sumbang’ karena banyak mencatut nama petinggi negeri dan daerah.
        Kekhawatiran atas jatuhnya marwah nama petinggi dalam percaturan (baca: persekongkolan) perpolitikan negeri inilah yang diduga memerintahkan seseorang melakukan penyerangan tersebut. Publik sudah banyak menduga dari dahulu jika kasus Novel ini diotaki seseorang yg nsmanya berpengaruh di negeri ini. Entah siapalah itu.
        Diawal kesembuhannya, bahkan Novel juga berstatement jika ada Jenderal yang juga terlibat dalam kasus penyerangannya. Kapolri Tito Karnavian saja sepanjang masa tugasnya, menemui jalan buntu.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

        Komika yang dikenal dengan nama panggung Bintang Emon pun bersuara serupa. Lewat media sosial pribadinya ia juga mempertanyakan mengapa hukuman itu begitu ringan. Iapun berpendapat, jika memang alasannya tidak sengaja, kok ada orang yang bela – belain bangun subuh, hanya untuk menyiram air keras, terus katanya nggak sengaja. Cuitan mengenai inipun menjadi trending di Twitter dan telah dicuit ulang ribuan kali.
        Jika menjadi smart citizen yang memiliki pemikiran out of the box, pasti tuduhan langsung kuat memang mengarah pada jajaran Jenderal atau petinggi negeri ini. Karena apa, dimasa pak Tito, belum ditentukan siapa yang akan dijadikan kambing hitam atas kasus ini.
        Bisa saja, pelaku yang didakwa saat ini hanya ‘orang cabutan’ yang disuruh mengaku untuk menjadi pelaku penyerangan, dan supaya lebih mendramatisir, anggota Polrilah yang ditunjuk. Hal ini untuk menutup dugaan Jenderal yang dahulu pernah dikemukakan Novel. Sehingga masyarakat berkesimpulan, “ooh, bukan Jenderal kok Cuma Polisi pangkat menengah”.
        Tentu sebelum ditunjuk untuk ‘mewakili’ sebagai pelaku, pasti ia sudah dijanjikan macem – macem, misalnya; anak istri dibiayai hingga sekian tahun, cuma 1 tahun aja dipenjara supaya kasusnya reda, naik jabatan, dan lain –lainnya.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

        Percayalah, banyak yang tidak kita ketahui sebagai masyarakat awam, tentang pemerintah dan petinggi negeri yang saat ini sangat piawai berakting didepan kamera bak artis kelas dunia.
         Dan lagi, benarkah jika Novel Baswedan juga terlibat kasus sarang burung walet yang pernah mencatut namanya?
        ----------------
        Schrijver.
        Copyright. ©. 2020. Yudha BJ Nugroho. All Right Reserved.
        Subscribe.

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad