Konflik Agama, Haruskah dijadikan Alasan ? - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Konflik Agama, Haruskah dijadikan Alasan ?


    Oleh : Yudha BJ Nugroho
         Beberapa tahun terakhir, ramai pemberitaan mengenai sentimen agama di negeri ini, terutama Islam dan Kristen, yang tiada surut – surutnya. Entah mengapa, dahulu kita bisa hidup tenang, sekarang seakan semua itu hilang.
         Mulai dari penutupan gereja, penusukan imam masjid, pengusiran seorang biarawan, bahkan yang paling santer, kriminalisasi ulama. Sebenarnya konflik agama ini merupakan isu yang sensitif, karena ini menyangkut ranah pribadi setiap individu.
    Gambar 1 : Konflik Agama (Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDr6uqjCa8s1DTAyf3OYtMT5mqW1nMdcMbuS5kk0AJFcbR-4gID5z_fmBmzrI_p2cP6MT6o1PsPw5YWC8iR7me33XXQAGjdCZXQIVM0b4gaqe2VEzwlN4D67vVB1vgkmSJEj95a9Snu54/s1600/nikah+beda+agama.jpg)

         Kalau melihat asal dari Agama Islam dan Kristen, tidak patut jika berkonflik atas nama keyakinan, karena dua agama ini sama – sama agama Abrahamaik yang memiliki sembahan yang sama, bersama dengan Agama Yahudi.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Di Indonesia, mayoritas menganut agama Islam, dan agama Kristen yang dianut kedua terbanyak, lebih diidentikkan dengan Agama dari Kolonialisme Belanda yang datang dengan memberikan perlawanan terhadap Kesultanan Islam yang ada di Indonesia. Hal ini yang membuat kalangan muslim cenderung memandang sebelah mata karena asal usul agama Kristen datang ke Indonesia.
         Sentimen negatif hubungan Islam – Kristen cendrung terjadi di negara Melayu, seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Terlebih di negara Malaysia, sempat ada Instruksi bahwa kata ‘Allah’ hanya boleh diucapkan oleh kalangan Muslim. Ini yang sempat membuat heboh sampai akhirnya instruksi tersebut akhirnya dicabut.
         Selama ini, agama Kristen lebih diidentikkan dengan Kristen Barat, ditambah lagi kebanyakan Kitab Injil yang menjadi rujukan dalam penerjemahan adalah The Holy Bible King James Version yang tentu berbahasa Inggris. Namun pernahkah berfikir, kalau agama Kristen sendiri lahir dan juga berkembang di tanah Arab, tepatnya didaerah Palestina.
         Di Negara – negara arab, seperti Mesir, Palestina, Syiria, dan lain – lain, agama Kristen juga berkembang disana, dan tentu saja mereka juga berbahasa Arab dalam kegiatan liturginya. Bahkan mereka juga menyebut kata ‘Allah’ sebagaimana Islam menyebut kata ‘Allah’. Mereka juga mengucapkan salam yang sama dengan ucapan salam dalam Agama Islam, ketika bertemu dengan sesamanya.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Karena bagi Kristen Arab, mereka juga menyembah Allah, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Al-Masih. Bahkan kalau masyarakat Indonesia yang terlalu mengidentikkan dengan Arab adalah Islam, tentu mereka akan kaget ketika mendengar Kristen Arab membaca Kitab Injil. Pasti mengira mereka mengaji Alquran.
         Inilah kesalahan pemahaman umat Islam Indonesia yang terlalu kolot dalam mengambil kesimpulan tentang Arab. Bahkan pernah, Penulis mendapati disuatu postingan ada komentar dari banyak netizen, mengenai kutipan injil berbahasa Arab, langsung dikomentari negatif, kristenisasi, penjebakan, kesesatan masa kini dan masih banyak lagi kata – kata negatif lainnya.
         Inilah yang mestinya perlu diluruskan dan diupgrade ilmu umat Islam Indonesia mengenai kekristenan. Janganlah terlalu mengidentikkan dengan ‘Tulisan Arab adalah Islam dan Alquran’ itu salah. Belajarlah bahasa arab, Ilmu Nahwu dan Tashrif (Shorof), serta pahami Alquran beserta terjemahnya.
         Pada saat umat islam di zaman Nabi Muhammad mengungsi ke wilayah Ethiopia yang dipimpin oleh Raja beragama Kristen, umat Islam disambut dan Raja berkata ‘Iman kalian dengan iman kami tidak lebih jauh dari garis yang kubuat didepan kakiku’, diriwayatkankan jika garis yang dibuat raja, hanya berhadapan diantara 2 orang yang saling berpelukan.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Kekristenan Arab, salah satunya yang Penulis pelajari adalah Kristen Ortodoks Suriah (KOS). Selain dari buku dan artikel, Penulis juga sering mendengarkan penjelasan mengenai KOS ini dari seorang Penceramah bernama Bambang Noorsena melalui Channel beliau di Youtube.
         Penulis banyak mengambil ilmu dari referensi dan penjelasan mengenai KOS ini. Umat Islam di Indonesia seharusnya juga mempelajari mengenai kekristenan Arab supaya tidak menjadi Umat Islam yang kolot dan cenderung kaku. Di timur tengah sendiri, Islam dan Kristen mereka saling menganggap sebagai ‘saudara dekat’, karena mereka paham dalam satu rumpun agama Abrahamaik.
         Budaya kekristenan di Indonesia, banyak diambil dari kristen barat, sehingga gap dan perbedaan dengan agama Islam yang lebih dahulu berkembang di Indonesia cukup besar. Seandainya dahulu yang menyebarkan agama kristen di Indonesia adalah Kristen Arab, tentu gap pemisahnya akan lebih lunak.
         Seperti dikatakan Penulis diawal, bahwa sentimen negatif keagamaan antara Islam dan Kristen di Indonesia, dilatarbelakangi dari kedatangan Agama Kristen ke Indonesia dari para Penjajah Portugis dan Belanda, apalagi mereka banyak melawan Kesultanan Islam sebagai penguasa lokal negeri ini, sehingga Agama Kristen identik dengan Agama Penjajah.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Untuk itu perlunya pendalaman dan penggalian informasi mengenai Kekristenan Arab, karena kristen arab menurut penulis dapat dijadikan ‘Jembatan Pendamai’ antara Islam dan Kristen di Indonesia.
         ----------------------
         Penulis.
         Yudha BJ Nugroho.
         Copyright, 2019. Subscribe


    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad