Notulensi Kajian Sore al-Hurriyyah Ahad, 12 Mei 2019 - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Notulensi Kajian Sore al-Hurriyyah Ahad, 12 Mei 2019


    Notulensi Kajian Sore al-Hurriyyah
    📎 Ahad, 12 Mei 2019
    📎 Oleh:  Ust. M. Wachid Romadlon, Lc, M.A.
    📎 Tema: Kehormatan diri [ Al 'Iffah ]
     📎 Ruang Utama Masjid Al Hurriyyah

      
    Menjaga kehormatan diri
     Kehormatan diri disebut sebagai 'iffah. Bagi ihkwan yang pandai menjaga kehormatan dirinya disebut sebagai 'afif, sementara bagi wanita disebut sebagai 'afifah.

    📍Allah telah memuliakan kita, maka jangan sampai kita menghinakan diri kita. Terdapat sebuah kisah, pada suatu saat terdapat seorang suami yang bercanda kepada istrinya dengan mengatakan " Wahai istriku, jika malam ini kamu tidak secantik rembulan, maka aku akan menjatuhkan talak kepadamu". Sang istri pun kaget dan merasa sedih karena merasa ia tidak secantik rembulan dan telah jatuh talak kepadanya. Mereka pun bertanya pada ulama-ulama tentang kondisi mereka. Sebagian besar ulama mengatakan bahwa talak telah jatuh pada sang istri. Namun, terdapat seorang ulama yang hanya diam. Ia merasa tidak setuju dan mengatakan "Manusia jauh lebih indah dan cantik dari rembulan. Allah yang telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya." Allah SWT berfirman :
    At-Tin (التين) / 95:4

    لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِیۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِیۡمٍ ۫

    sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. 
    Gambar 1 : Logo Masjid Al Hurriyah (Sumber : WhatsApp Group Informasi Kajian AH IPB 5 Web : masjid.ipb.ac.id)



     Sehingga menurut beliau. Tidaklah jatuh talak kepada sang istri. 

    📍Ada 4 kalimat turunan yang merupakan kata turunan 'iffah  dalam Al-Qur'an. Salah satunya yaitu:

    Isti'faf [ Qs: An nur 33]
      =  Menjaga kehormatan diri.  Terdapat penjelasan di ayat sebelumnya (31-32).



         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">


     📌Bahwa untuk ikhwan, menjaga diri dapat dilakukan  yaitu dengan menjaga pandangan serta kemaluannya. Maka,  hendaklah mereka yg belum mampu menikah hendaknya menahan pandangan serta menjaga kemaluannya, dan menjaga kehormatannya. Bagi akhwat, dianjurkan untuk tidak melembutkan suaranya. Baik secara lisan maupun di media sosial (chat) 
    Sayyidina Ali pernah dinasehati oleh rasul : ' Ali jangan kau ikuti pandangan pertama dengan kedua. Yang pertama halal, namun yang kedua telah dihitung dosa'.
    menahan kedipan di pandangan pertama juga termasuk hal yang dilarang, karena ketika kita tak sengaja melihat suatu hal yang dilarang, kita diperintahkan untuk memalingkan pandangan secara langsung.

    📌Salah satu cara lain dengan banyak banyak puasa bagi orang yang belum mampu menikah. Dalam suatu hadits, salah satu orang yang akan di naungi di akhirat adalah seorang pria yang ketika diajak berzina oleh seorang wanita yang sebenarnya pria itupun tertarik dan punya kesempatan untuk melakukan maksiat tersebut, namun ia menolak dan berkata "aku takut kepada Rabbku, Allah SWT"

    kisah ini pernah terjadi. terkisahlah seorang pemuda yang tiap harinya menjajakan barang dagangan berupa kain. Pemuda itu memilki rupa yang tampan. suatu waktu ketika ia mencoba menjualkan kain dagangannya, dia dipanggil oleh seorang wanita dan wanita itu memintanya mengikuti kemana ia pergi. pria yang mengira wanita itu akan membeli kainnya pun menuruti hingga sampai di ruangan milik wanita tersebut dan menguncinya. wanita itupun langsung menggoda pria tersebut dan mengancam berteriak jika pria itu tidak menurutinya, agar nantinya orang orang yang diluar mengira pria itu beniat jahat dan akan menghakiminya. Pria itu kemudian meminta izin ke toilet, karena dikira ingin bersih bersih,wanita itupun membolehkannya. di dalam toilet itulah pria itu memikirkan jalan keluar dari peluang kemaksiatan itu. pada akhirnya dia melumuri badannya dengan kotoran dari isi toilet. kemudian ia keluar dan membuat wanita itu berteriak. Wanita itu lalu mengusur pria itu."Keluar kau, wahai orang gila!" pinta wanita itu kegelian melihat kotoran yang ada di tubuh pria tersebut.
    Setelah itu, dia bergegas mengambil barang dagangannya dan segera berlari. Takut jika ada orang lain berpikir macam-macam tentang keadaannya. Setelah peritiwa itu, bau badan dari tubuh pria itu berubah, yang tadinya berbau keringat, kini wanginya berganti bagaikan wangi minyak kasturi. Wanginya tubuh pria tersebut sampai dia meninggal.



         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">


    Bahkan diriwayatkan, setiap orang yang lewat di kuburannya, wangi tubuhnya masih tercium. Beliaulah Khalid, yang pada akhirnya, dia mendapat julukan "Khalid Al-Miski"(Khalid yang harum misk) yang ditulis di kuburannya. Allah telah memberikan untuknya sebagai ganti dari bau kotoran dengan bau minyak dari surga.

    📌Upaya menjaga diri ini juga harus dilakukan oleh akhwat dengan cara menutup auratnya secara sempurna.
    Seorang wanita yang telah berusia lanjut, dibolehkan untuk melepas pakaian luar (dalam hal ini jilbab). Selama tidak untuk tujuan memamerkan perhiasan. Namun, ketika wanita tersebut setia dengan jilbabnya. Maka akan lebih baik baginya.

    Jilbab yang benar adalah jilbab yang menjulur hingga kebawah dada, bukan hanya di rambut saja atau di leher.


    Sumber : WhatsApp Group Informasi Kajian AH IPB 5 Web : masjid.ipb.ac.id (Penyunting merupakan Alumni IPB 48)

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad