Catatan Calon Ayah : Gimana ya Rasanya ? - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Catatan Calon Ayah : Gimana ya Rasanya ?



    Oleh : Yudha BJ Nugroho
    [2 Okt 2018]
         Menjadi suami, itulah yang terpahat dipikiranku saat aku mengucapkan dengan mantap ijab qabul di hari pernikahanku 14 April 2018. Membangun keluarga, memimpin sebuah rumah tangga adalah pekerjaanku selanjutnya dan selamanya. Bagi pasangan muda mungkin yang terbesit hanya enak saja, namun pasti ada saja batu sandungan kala pondasi rumah tangga baru saja dimulai.
    Gambar 1 : Calon Ayah (Sumber : https://daily.oktagon.co.id/wp-content/uploads/2017/06/1-1-1024x671.jpg?412b0e)


         Segala sesuatu yang awalnya dikerjakan sendiri, mulai ditata berdua dengan istri. Kadang cocok, kadang tidak cocok, begitulah lika – liku rumah tangga, diskusi dan komunikasi tentu menjadi modal yang utama.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Hingga suatu ketika istri mengabarkan bahwa test pack yang ia gunakan bergaris 2. Wah, antara takjub dan bersyukur, pastilah dirasakan oleh semua suami yang ada di dunia ini. Menantikan seorang anak adalah impian setiap keluarga baru. Rezeki yang diberikan Allah ini menunjukkan bahwa keluarga yang baru aku bangun di percaya untuk menerimanya.
         Hari demi hari berlalu saat usia kandungan istriku bertambah. Mulai dari minggu ke 3 kehamilan kami memutuskan untuk melakukan USG, menuju salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Balikpapan. Melihat dilayar monitor ada sebuah janin hidup yang mungkin belum sadar jika calon ayah dan ibunya melihat dari sini.
         Rasa mual, pusing, muntah dirasakan setiap hari oleh istriku. Terkadang aku bingung, harus sepeti apa. Entah mengapa disaat seperti itu aku merasa tidak tahu harus berbuat apa. Tapi itu hanya diawal kejadian mual istriku, semakin hari semakin kesini aku mulai mempelajari tren rasa mualnya itu.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Aku pijati punggungnya, aku kerok menggunakan minyak kayu putih dan bawang merah, membuat ia merasa nyaman. Kadang kami juga mengajak ngobrol janin yang ada di perut istriku, sambil membayangkan jika kelak janin ini lahir, kami senyum-senyum sendiri.
         (Bersambung......)

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad