PENYEBAB KAIZEN GAGAL - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    PENYEBAB KAIZEN GAGAL

    PENYEBAB KAIZEN GAGAL
    Oleh : yudha bj nugroho
    Kaizen merupakan alat penting bagi perusahaan yang sedang mencoba merampingkan proses atau memperbaiki cara mereka melakukan sesuatu. Bila diterapkan dengan baik kita akan memetik sebuah hasil yang signifikan bahkan dramatis, yang sangat menguntungkan seluruh departemen. Namun bila penerapannya kurang baik, hanya akan membuangbuang waktu, atau bahkan malah menciptakan masalah yang sebelumnya tidak ada.

    1.  Setup Tujuan
    Salah menentukan tujuan akan mengakibatkan kaizen yang akan dijalankan tidak mencapai sasaran yang tepat, malah menyimpang keberbagai masalah lain. Kita harus fokus ke factor kesuksesan yang ingin dicapai, sehingga kita bisa melibatkan siapa saja yang akan ikut mensukseskan kaizen tersebut.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    2.  Perencanaan
    Dalam sejarah Kaizen, belum ada satu peristiwa yang benar-benar sempurna. Pasti ada suatu titik yang tak berjalan sebagaimana mestinya, entah itu dengan perencanaan, implementasinya, karyawan yang tidak berperan serta, atau hal-hal lainnya. Terimalah kenyataan bahwa Kaizen tersebut tidak akan berjalan sempurna, namun cobalah membuatnya sebaik mungkin. Perusahaan yang menuangkan berjam-jam ke dalam kesempurnaan akhirnya menghabiskan waktu dan malah dapat berakhir dengan sebuah kegagalan yang disayangkan. Lihat dan terimalah hal-hal baik yang terjadi saat proses, lalu maju ke langkah selanjutnya.
    3.  Komitmen
    Dalam banyak kasus, tim manajemen dipaksa untuk membiarkan tim mereka mengikuti kegiatan Kaizen dengan para eksekutif, namun mereka mungkin tidak melihat manfaatnya. Bila ini terjadi, kemungkinan besar mereka tidak akan mendorong penerapan apa yang dipelajari pada kegiatan tersebut ketika semua orang kembali ke peran normal mereka. Pastikan tim manajemen sepenuhnya terlibat dengan prosesnya, dan pertimbangkan menerjunkan manajemen langsung pada tim perencanaan kegiatan Kaizen.
    4.  Follow Up
    Bahkan saat acara Kaizen selesai dan semuanya berjalan dengan baik, janganlah diakhiri begitu saja. Penting untuk mempertahankan perbaikan ini secara berkelanjutan. Lakukan follow up atau tindak lanjut bersama orang-orang yang terlibat dan memastikan hal-hal yang mereka pelajari berhasil dilaksanakan dengan benar. Tanpa tindak lanjut ini, seluruh proses Kaizen dan pengalaman yang Anda raih akan sia-sia. Lakukan follow up secara berkala dengan tim manajemen dan karyawan di garis depan untuk memastikan semua hal yang dipelajari, benar-benar diserap dan digunakan secara permanen.
    5.  Closing Yang Baik
    Hasil kaizen biasanya tidak semua dapat langsung memunculkan improvement yang nyata baik dari segi produktivitas maupun kualitas. Tetapi ada beberapa improvement kecil yang bisa di aplikasikan pada saat kaizen berlangsung. Sehingga follow up yang akan berperan penting dalam pencapaiannya. Management pun harusnya memberi semangat atau motivasi positif untuk keberhasilan kaizen bukan malah menjatuhkan semangat dari perserta kaizen. Beberapa minggu atau sebulan setelah menerapkan Kaizen, tidak ada salahnya untuk merayakan pencapaian Anda dan seluruh tim yang telah terlibat. Anda dapat mengevaluasi bagaimana segala sesuatu dilakukan sebelum menjalankan Kaizen, dan setelah Kaizen berakhir. Laporkan secara publik tentang perbaikan yang dilakukan, dan fokuskan pada kenyataan bahwa ini adalah proses perbaikan berkelanjutan. Tanpa perayaan keberhasilan, banyak orang akan berkecil hati dan jatuh kembali ke cara lama dalam melakukan sesuatu. Setidaknya, berilah apresiasi kepada mereka bukan malah menjatuhkannya.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Perubahan itu sulit, tapi penting untuk melakukannya. Meskipun eksekutif, manajer, dan bahkan karyawan, mungkin sangat tidak nyaman dengan “cara baru dalam melakukan sesuatu.”, namun seperti siklus dinosaurus di zaman purba, perubahan budaya dapat membuat perbedaan antara kepunahan dan kelangsungan hidup.

    ---yudha bj nugroho---

    ---PT. Kalimantan Prima Service Indonesia / PT ITCI Hutani Manunggal---

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad