Sekepal Harapan
Sekepal Harapan
Oleh : yudha bj nugroho
Banyak sekali orang di dunia ini yang tengah berharap. Saat duduk,
tidur, bekarja, bahkan diam melamun pun kita bisa saja membayangkan sesuatu
sembari penuh harap. Saat ini sedang musim UNBK (Ujian Nasional Berbasis
Komputer) bagi adik-adik kita yang duduk di bangku SMP dan SMA. Merekapun sedang
berharap untuk lulus dengan nilai memuaskan bahkan ada pula yang berharap
Alhamdulillah lulus. Semua orang mempunyai warna hidup, jalan dan keadaan yang
berbeda-beda. Sering kali pula seseorang depresi, stres karena harapan yang
gagal, dan rencana tidak sesuai kenyataan.
Bagi para jobseeker pun sedang penuh harapan untuk mendapat panggilan
kerja. Menyebar sebanyak-banyaknya surat lamaran ke berbagai instansi. Dering telpon
dari nomor baru pun membuat deg-degan saat-saat itu. Lain halnya bagi yang
menaruh harapan dengan lawan jenis. Ada istilah yang akrab ditelinga, PHP atau
Pemberi Harapan Palsu. Kalau yang ini sih, sebenarnya orang yang terlalu
berharap dengan seseorang karena perhatiannya yang lebih, tapi kenapa jadi
orang tersebut di beri ‘gelar’ baru ya?.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Tapi memang sih, tidak salah kita berharap. Artinya dengan berharap,
kita berarti berpikir positif untuk tujuan tersebut sesuai rencana kita, dan
dengan berharap kitapun sudah menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa,
dengan berdoa dan berusaha semampu kita. Jadi jangan stres ataupun depresi jika
harapan kita diluar rencana, bisa jadi Yang Kuasa belum mengizinkan kita untuk
mendapatkan hal tersebut, dan Dia telah memiliki rencana yang lebih baik untuk
kita. Ingat, ‘Rencana Manusia Tidak Lebih Baik dari Rencana Allah’.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.