M.K Perubahan Sosial > Perspektif Dependency > Ikhtisar Bacaan : Perkembangan dan Kekuatan Perekonomian Cina, Oleh : Erlita Tantri - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    M.K Perubahan Sosial > Perspektif Dependency > Ikhtisar Bacaan : Perkembangan dan Kekuatan Perekonomian Cina, Oleh : Erlita Tantri

    Ikhtisar Bacaan ‘Perkembangan dan Kekuatan Perekonomian Cina’
    Oleh : Erlita Tantri

    Keberhasilan perekonomian Cina telah menarik perhatian dunia. Sebagai sebuah Negara di Asia yang tetap memegang sisem pemerintahan sosialis komunis, Cina berhasil menjalankan system ekonomi pasar yang menjadi ciri khas perekonomian liberal. Pada mulanya Cina menganut paham komunisme sejak Mao Zedong (1949 – 1976) memerintah di Cina, namun system komunisme yang di jalankan Mao Zedong dianggap suatu kegagalan karena berdampak lambatnya gerak maju pembangunan RRC, biaya social tinggi, kemiskinan, buta huruf, dan pengangguran.  Setelah muncul Deng Xiophing (1978) sebagai pemimpin Cina melalui program pembaruan yang dibawanya, ia berhasil menghapus kehidupan komunal, membatasi peran Negara, dan menciptakan semangat berkompetisi untuk ikut memajukan kegiatan ekonomi. Hasil dari yang dilakukan Deng Xiophing menjadikan kehidupan ekonomi Cina tumbuh pesat terutama dalam bidang ekonomi dan industry dan diikuti oleh aspek – aspek yang lainnya seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, dan pertahanan – keamanan.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Reformasi ekonomi dilakukan di Cina dilakukan setelah strategi komunis yang digadang oleh Mao Zedong dengan menempatkan sector pertanian sebagai posisi teratas, kebijakan lompat jauh kedepan, dan Revolusi Budaya mengalami kegagalan. Modernisasi yang dibawa oleh Deng Xiophing dibidang pertanian, industry, maupun dalam menarik investasi asing berhasil membangkitkan Cina sebagai kekuatan ekonomi baru di Asia.
    System ekonomi Cina pada mulanya menerapkan system ekonomi komando. Dalam system ini kegiatan ekonomi di atur oleh pemerintah pusat. Setelah dilakukan reformasi ekonomi, system ekonomi Cina menerapkan system pasar bebas. Dalam system ini proses ekonomi yang meliputi proses produksi, konsumsi dan distribusi di atur oleh mekanisme pasar bebas yang didasari pada proses permintaan dan penawaran. Reformasi ekonomi RRC di interpretasikan sebagai perubahan dalam pengadopsian system sosialis menjadi system ekonomi pasar. Demikian pula juga diikuti pada transformasi ideology formasi social, system produksi, dan model pembangunan. Sedangkan system sosialis yang masih tetap diterapkan, saat ini terbatas hanya pada kekuasaan Negara untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyatnya, dimana kesejahteraan bersama berada pada kesejahteraan individu. Deng Xiophing mengartikan ulang paham sosialis, menurut Deng, sosialis adalah suatu cara untuk meningkatkan standar kehidupan, bertujuan melenyapkan kemiskinan, dimana tugas pokoknya adalah mengembangkan kekuatan – kekuatan produksi, menciptakan kesejahteraan social lebih baik, dan memenuhi kebutuhan material serta kultural rakyat yang semakin baik.
    Prioritas awal pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan Deng Xiophing secara garis besar ada beberapa program. Pertama pembangunan peran pertanian dan industry, kedua membuka peran bantuan asing, ketiga membuka semangat berkompetisi, keempat memberikan peranan bagi swasta dan pasar yang melahirkan kelompok pengusaha Cina, dan kelima menghidupkan kembali nilai – nilai kemajuan yang memotivasi kemauan dan semangat untuk menjadi lebih baik dari bangsa – bangsa lain. Sedangkan pembaharuan ekonomi RRC yang dilaksanakan oleh Deng adalah, pertama menghapus komune rakyat dan menggantinya dengan pemerintahan administrative setempat, kedua menghapus monopoli Negara dan memberlakukan mekanisme pasar, dimana harga barang – barang tidak ditetapkan pemerintah, dan ketiga dilakukan liberalisasi usaha dan manajemen.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Cina telah memberikan beberapa pengaruh bagi pertumbuhan dan penguatan posisi RRC dalam struktur ekonomi global. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang cepat namun bertahap dan pasti serta modernisasi yang sungguh – sungguh dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, industry, dan pertahanan keamanan, telah memacu pertumbuhan dunia usaha di RRC. Pertanian merupakan pondasi dasar bagi perekonomian Cina. Diketahui sebagian besar penduduk Cina mendiami daerah pedesaan dengan pertanian sebagai pondasi hidup. Tanpa daerah pertanian pedesaan yang stabil dan mapan, maka tidak ada stabilitas bagi Negara. Disamping itu, kesuksesan ekonomi RRC sejak tahun 1990-an ini terus mengalami kemajuan, karena adanya ekspansi yang mengagumkan dari pihak wiraswasta. Kemajuan sector wiraswasta menjadi elemen pemaju karena berorientasi pada eksport dan profit. Apa yang berlangsusng di Cina diharapkan dapat memberikan rangsangan dan akomodasi oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia 

    Bacaan Selengkapnya Download disini

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad