Tugas Pengelolaan Ekosistem Hutan dan Daerah Aliran Sungai : Lima pertanyaan berkaitan dengan pengelolaan ekosistem dan DAS - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Tugas Pengelolaan Ekosistem Hutan dan Daerah Aliran Sungai : Lima pertanyaan berkaitan dengan pengelolaan ekosistem dan DAS

    Kelompok 5
    1. Anita Widiyastuti    E14110001
    2. Ima Miratunnisa    E14110034
    3. Risma Yoga P    E14110048
    4. Lingga Buana    E14110072
    5. Risma Prameswari K  E14110076
    6. Yudha Bayu Jati N     E14110116
    7. Lingga Buana    E14110072
    8. Ayu Listiana    E14110121
      Lima pertanyaan berkaitan dengan pengelolaan ekosistem dan DAS

    1.  Mengapa SMS Brantas dan Citarum dikelola oleh perusahaan umum jasa
    tira ?
    2.  Berdasarkan UU No 7 tahun 2004, apa kriteria dari waduk yang dapat
    dimanfaatkan ? sejauh mana pemanfaatannya ?
    3.  Apa peran departemen dalam negeri sebagai pemberdayaan masyarakat
    dalam pengelolaan sumberdaya air berdasarkan permenhut no 39 tahun
    2009 ?
    4.  Jika terdapat waduk dalam hutan adat, bagaimana status kepemilikannya ?
    padahal hutan adat sudah berubah statusnya menjadi hutan hak.
    5.  Mengapa sumber mata air indonesia kebanyakan dimiliki oleh swasta,
    padahal menurut UU sumberdaya dimiliki oleh negara dan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

      Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 39/PRT/1989,  untuk keperluan
    perencanaan  dan  pengelolaan  sumberdaya  air,  sungai  dikelompokkan  dalam
    90 Satuan Wilayah Sungai (SWS), dan setelah Timor Timur melepaskan diri
    menjadi  89  SWS.  Kewenangan  pengelolaan  sumberdaya  air  di  SWS  diatur
    melalui  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  48/PRT/1990.  Pengelolaan  72
    SWS  yang  berada  dalam  satu  propinsi  dilimpahkan  kepada  pemerintah
    propinsi setempat sebagai tugas pembantuan. Ada pun 15 SWS yang bersifat
    lintas  propinsi,  dikelola  Menteri  Pekerjaan  Umum.  Untuk  2  SWS  lainnya,
    yaitu  SWS  Brantas  dan  SWS  Citarum,  pengelolaan  diserahkan  kepada
    Perusahaan  Umum  Jasa  Tirta  I  (PJT  I)  dan  PJT  II.  Sampai  dengan  saat  ini,
    terdapat  dua  buah  studi  mengenai  potensi  sumber  daya  air  nasional  yang
    menyeluruh  yaitu FIDEP  (1993)  dan Ditjen Sumber    Daya Air (2003). Kedua
    studi  tersebut  bersifat  global,  dan  masih  mencakup  SWS  (Satuan  Wilayah
    Sungai ) yang lama yaitu 90 SWS, dan 27 Provinsi ( Koei 1993).
    Daftar Pustaka
    Nippon Koei, 1993. The Study for Formulation of Irrigation Development
    Program in the Republic of Indonesia (FIDEP), Bappenas, Ministry of
    Public Works, JICA.
      Balai Besar Pengelolaan Sumberdaya di Indonesia
    Balai Besar Wilayah Sungai
    Balai Besar Pengelolaan Sumberdaya di Indonesia:
    1.  BWS Sulawesi IV
    2.  BWS Maluku
    3.  BWS Maluku
    4.  BBWS Cidanau Ciujung Cidurian
    5.  BBWS Cimanuk Cisanggarung
    6.  BBWS Citanduy
    7.  BBWS Citarum
    8.  BBWS Serayu Opak
    9.  BBWS Bengawan Solo
    10.  BBWS Pemali Juana
    11.  BBWS Brantas
    12.  BWS Kalimantan I
    13.  BWS Kalimantan II
    14.  BWS Sumatera I
    15.  BWS Sumatera II
    16.  BWS Sumatera II
    17.  BWS Sumatera IV
    18.  BWS Sumatera V
    19.  BWS Sumatera VI
    20.  BWS Sumatera VII
    21.  BWS Sumatera VIII
    22.  BBWS Mesuji Sekampung
    23.  BBWS Ciliwung Cisadane

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Beberapa Balai Besar Pengelolaan Sumberdaya di Indonesia
    1.  Balai Besar WilayahSungai Citarum
    Sungai citarum merupakan sungai terbesar di Jawa Barat dengan panjang
    350  km  bersunber  dari  mata  air  Gunung  Wayang  di  sebelah  selatan  Kota
    Bandung,  mengalir  ke  utara  melalui  bagian  tengah  wilayah  Provinsi  Jawa  Barat
    dan bermuara di laut Jawa sebelah timur Jakarta.Berdasarkan Peraturan Menteri
    Pekerjaan Umum No: 26/PRT/M/2006, BBWS Citarum dibentuk sebagai lembaga
    pemerintah  yang  bertugas  mengelola  sember  daya  air  di  DAS  Citarum  yang
    meliputi  Perencanan,  Pelaksanaan  Kontruksi,  Operasi  dan  Pemeliharaan  dalam
    rangka  Konservasi  SDA,  Pengembangan  SDA,  Pendayagunaan  SDA  dan
    Pengendalian daya rusak air.
    Dalammelaksanakantugassebagaimanatersebutdiatas, BalaiBesar Wilayah
    Sungai menyelenggarakanfungsi :
      Penyusunanpoladanrencanapengelolaansumberdaya  air
    padawilayahsungai;
      Penyusunanrencanadanpelaksanaanpengelolaankawasanlindungsumber
    air padawilayahsungai;
      Pengelolaansumberdaya  air  yang  meliputikonservasisumberdaya  air,
    pengembangansumberdaya  air,  pendayagunaansumberdaya  air
    danpengendaliandayarudak air padawilayahsungai;
      Penyiapanrekomendasiteknisdalampemberianijinataspenyediaan,
    peruntukan,  penggunaandanpengusahaansumberdaya  air
    padawilayahsungai;
      Operasidanpemeliharaansumberdaya air padawilayahsungai;
      Pengelolaansistemhidrologi;
      Penyelenggaraan data daninformasisumberdaya air;
      Fasilitasikegiatan  Tim  KoordinasiPengelolaanSumberDaya  Air
    padawilayahsungai;
      Pemberdayaanmasyarakatdalampengelolaansumberdaya  air;
    pelaksanaanketatausahaanBalaiBesar Wilayah Sungai.
    2.  Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII
    Balai  Besar  Wilayah  Sungai  Sumatera  VIII  dalam  menjalankan  tugas
    manajemen  organisasinya  menetapkan  visi "Terwujudnya  pengelolaan  dan
    pendayagunaan  sumber  daya  air  secara  adil,  merata  dan  berkelanjutan,  dan
    berperan  aktif  dalam  upaya  mewujudkan  Sumatera  Selatan  sebagai  Lumbung
    Pangan  dalam  rangka  mendukung  program  ketahanan  pangan  nasional." Untuk
    mewujudkan visi tersebut, BBWS Sumatera VIII menetapkan misi sebagai berikut
    :
    a. Konservasi sumber daya air secara konsisten dan berkelanjutan;
    b. Pengendalian dan penanggulangan daya rusak air;
    c. Pendayagunaan sumber daya air secara adil dan merata;
    d. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah;
    e. Peningkatan ketersedian dan keterbukaan data serta informasi sumber daya
    air;
    f. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

      Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII
    Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  nomor:
    21/PRT/M/2010  tentang  Organisasi  Tata  Kerja  Unit  Pelaksana  Teknis
    Kementerian Pekerjaan Umum Pasal 55, Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai
    tugas  melaksanakan  pengelolaan  sumber  daya  air  di  wilayah  sungai  yang
    meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam
    rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya
    rusak  air  pada  sungai,  danau,  waduk,  bendungan  dan  tampungan  air  lainnya,
    irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai.
    Dalam  melaksanakan  tugas  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  55,  Balai  Besar
    Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi :
    a.  penyusunan  pola  dan  rencana  pengelolaan  sumber  daya  air  pada  wilayah
    sungai;
    b.penyusunan  rencana  dan  program,  studi  kelayakan  dan  perencanaan
    teknis/desain/pengembangan sumber daya air;
    c. persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa;
    4. d. pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang selaku
    Unit Layanan Pengadaan (ULP);
    e. pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan sumber
    daya air;
    f.  penyusunan  rencana  dan  pelaksanaan  pengelolaan  kawasan  lindung  sumber
    ari pada wilayah sungai;
    g.  pengelolaan  sumber  daya  air  yang  meliputi  konservasi  dan  pendayagunaan
    sumber daya air serta pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai;
    h. pengelolaan sistem hidrologi;
    i. pengelolaan sistem informasi sumber daya air;
    j. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai;
    k.  pelaksanaan  bimbingan  teknis  pengelolaan  sumber  daya  air  yang  menjadi
    kewenangan provinsi dan kabupaten/kota;
    l.  penyiapan  rekomendasi  teknis  dalam  pemberian  ijin  atas  penyediaan,
    peruntukan,  penggunaan  dan  pengusahaan  sumber  daya  air  pada  wilayah
    sungai;
    m. fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah
    sungai;
    n. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;
    o.  pelaksanaan  penyusunan  laporan  akuntansi  keuangan  dan  akuntansi  barang
    milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah;
    p.  pelaksanaan  pemungutan,  penerimaan  dan  penggunaan  biaya  jasa
    pengelolaan  sumber  daya  air  (BJPSDA)  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan
    perundang-undangan; dan
    q.  pelaksanaan  urusan  tata  usaha  dan  rumah  tangga  balai  serta  koordinasi
    dengan instansi terkait

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    3.  Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian
    Balai  Besar  Wilayah  Sungai  Cidanau-Ciujung-Cidurian  disingkat  BBWSC-3
    merupakan  salah  satu  balai  Balai  Besar  di  bawah  Direktorat  Jenderal  Sumber
    Daya  Air  Departemen  Pekerjaan  Umum.BBWSC-3  merupakan  kesinambungan
    program  dari  beberapa  Satuan  Kerja,  yaituSatuan  Kerja  Irigasi  Banten,  Satuan
    Kerja  Pengendalian  Banjir  dan  Perbaikan  Pantai,  Satuan  Kerja  Penyediaan  Air
    Baku  dan  Satuan  Kerja  Pengembangan  dan  Pengelolaan  Sumber  Air  CiujungCilimandengan  wilayah  kerja  meliputi  Wilayah  Sungai  Ciujung-Ciliman  yang
    mencakup  Kabupaten  Pandeglang,  Lebak,  Serang  dan  sebagian  Tangerang
    Provinsi Banten.BBWSC-3 didukung oleh 242 orang pegawai, yang terdiri dari 143
    Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 99 orang Pegawai Harian Proyek (PHP).Balai Besar
    Cidanau-Ciujung-Cidurian  mempunyai  tugas  melakukan  pengelolaan  sumber
    daya  air  yang  meliputi  perencanaan,  pelaksanaan  konstruksi,  operasi  dan
    pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber
    daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada
    wilayah  sungai  Cidanau-Ciujung-Cidurian  di  Provinsi  Banten  dan  sebagian  Jawa
    Barat.Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian merupakan salah satu
    Balai  yang  dibentuk  berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  :
    13/PRT/M/2006  tanggal  17  Juli  2006  tentang  Organisasi  dan  Tatalaksana  Balai
    Wilayah  Sungai,  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  :  26/PRT/M/2006
    tanggal  9  November  2006  tentang  Perubahan  atas  Peraturan  Menteri  Nomor
    12/PRT/M/2006  Tentang  Susunan  Organisasi  dan  Tata  Laksana  Balai  Besar
    Wilayah  Sungai  dan  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  :
    13/PRT/M/2006  tentang  Susunan  Organisasi  dan  Tata  Laksana  Balai  Wilayah
    Sungai.
    4.  Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
    Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah balai besar tipe A yang
    dibentuk berdasarkan :
    1.  Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Surat
    Nomor: 8/11616/M.PAN/6/2006 tanggal 28 Juni 2006.
    2.  Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung
    sumber daya air pada wilayah sungai
    3.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 12/PRT/M/2006, tentang
    Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai, tanggal 17 Juli 2006

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Embrio Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah :
    IPK Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo ditambah :
    1.  SNVT Irigasi Jawa Tengah, yang berada di wilayah sungai Bengawan Solo
    2.  SNVT Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah, yang berada di wilayah
    sungai Bengawan Solo
    3.  SNVT Irigasi Jawa Timur, yang berada di wilayah sungai Bengawan Solo
    4.  SNVT Pengembangan Air Tanah Jawa Timur, yang berada di wilayah
    sungai Bengawan Solo

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad