Merantau 4 Tahun dan jadi Tulang Punggung, Cerita Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone yang Terjebak di Lantai 5 - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Merantau 4 Tahun dan jadi Tulang Punggung, Cerita Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone yang Terjebak di Lantai 5

    Cerita kerabat korban Terra Drone, update makan siang sebelum kejadian kebakaran. (Instagram/fziarynsyhhh)

    YUDHABJNUGROHO
     – Kebakaran di gedung Terra Drone yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 9 Desember 2025, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban yang meninggal dunia. 

     

    Salah satu korban bernama Pariyem yang diketahui merupakan perantau asal Lampung. 

     

    Pariyem adalah karyawan Terra Drone yang tidak berhasil menyelamatkan diri setelah dilaporkan terperangkap di lantai 5 gedung tersebut. 

     

    Keluarga Menunggu untuk Bawa Pulang Jenazah

     

    Seorang kerabat korban, Sulaiman, datang bersama kakaknya ke Rumah Sakit Polri untuk mengambil jenazah. 

     

    Namun, proses identifikasi dilaporkan belum selesai, sehingga keluarga masih menunggu kepastian kapan diizinkan untuk membawa pulang jenazah ke Lampung. 

     

    “Keluarga mendapatkan informasi tersebut pukul 17. 30 WIB. Kami langsung berangkat, sampai sini subuh, dan kondisinya seperti ini,” ujar Sulaiman kepada wartawan di RS Polri, Jakarta Timur, pada Rabu, 10 Desember 2025. 

     

    “Belum ada penjelasan dari pihak rumah sakit mengenai kapan selesai dan kapan jenazah bisa dibawa pulang. Kami masih menunggu dari rumah sakit,” tambahnya. 

     

    Status Media Sosial Terakhir Korban

     

    Sulaiman juga menyampaikan bahwa korban sempat mengunggah status di WhatsApp sebelum kebakaran terjadi. 

     

    “(Status terakhir) tentang makan. Itu saat jam makan siang, karena ada yang makan siang dan ada yang salat. Jadi, itu pas jam makan siang,” jelasnya. 

     

    Insiden kebakaran di Terra Drone terjadi sekitar pukul 12. 30 WIB, pada saat para karyawan sedang beristirahat untuk makan siang. 

     

    Mendiang jadi Tulang Punggung Keluarga

     

    Sulaiman mengungkapkan bahwa Pariyem adalah pencari nafkah utama bagi keluarganya dan telah tinggal di Jakarta selama 4 tahun sebagai perantau dari Lampung. 

     

    “(Pariyem) merantau sendiri. Dia adalah tulang punggung keluarga, anak bungsu, ayahnya sudah tiada dan ibunya sudah lanjut usia,” ucapnya. 

     

    Mengenai berita duka tersebut, Sulaiman mengatakan bahwa ibunya belum diberitahukan perihal ini demi menjaga kesehatan ibunya. 

     

    Meminta Bantuan Pemprov DKI Jakarta

     

    Sulaiman juga menyampaikan harapannya pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mendapatkan bantuan selama proses pemulangan jenazah ke Lampung. 

     

    “Saya mendengar dari media bahwa Pemprov DKI akan menanggung biaya transportasi ambulans, tetapi kami yang berasal dari Lampung mohon untuk digratiskan juga,” ujarnya. 

     

    “Kami di Lampung tidak mampu, jadi kami berharap Gubernur bisa membantu untuk ambulans,” tambahnya. 

     

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga menyatakan bahwa pemerintah akan memberi dukungan dalam pemakaman semua korban. 

     

    “Pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk pemakaman seluruh korban yang meninggal, berapapun jumlahnya,” kata Pramono Anung pada Selasa, 9 Desember 2025. 

     

    “(Korban) yang terluka dan sebagainya nantinya akan dirujuk, dan kami dari Pemerintah DKI Jakarta yang akan menangani bagi yang terluka. Ini sungguh sangat menyedihkan, semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” tuturnya.y©

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad