Fenomena 'Gunung Menangis' Muncul di Lombok Timur, Air Terjun Dadakan yang Diduga Akibat Maraknya Alih Fungsi Lahan - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Fenomena 'Gunung Menangis' Muncul di Lombok Timur, Air Terjun Dadakan yang Diduga Akibat Maraknya Alih Fungsi Lahan

    Menyoroti kemunculan air terjun dadakan di lereng Bukit Sembalun, Lombok Timur yang memicu kekhawatiran warga terhadap bencana banjir bandang. (Instagram.com/@tante.rempong)

    YUDHABJNUGROHO
     – Platform media social sedang ramai imbas terdapat informasi mengenai fenomena 'gunung menangis' yang menampilkan air terjun mendadak di beberapa lereng bukit di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

     

    Dalam sebuah video yang diunggah kembali oleh akun Instagram @tante. rempong. official pada Rabu, 10 Desember 2025, fenomena ini diduga disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur lereng bukit tersebut. 

     

    "Hujan lebat selama beberapa jam menyebabkan munculnya air terjun mendadak di lereng Sembalun, Lombok Timur," tulis akun tersebut. 

     

    "Aliran air terlihat jatuh dari berbagai tempat, membuat warga merasa panik," sambungnya. 

     

    Keadaan itu juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga karena ada dugaan kuat tentang banyaknya perubahan fungsi lahan di daerah lereng Sembalun. Berikut adalah penjelasannya. 

     

    Warga Terdampak Trauma Masa Lalu

     

    Secara terpisah, Rijalul Fikri, Ketua Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup (KPLH) Sembapala Sembalun, mengungkapkan bahwa fenomena air terjun mendadak ini membuat warga setempat khawatir akan ancaman bencana. 

     

    "Warga merasa panik karena trauma masa lalu, saat terjadi banjir besar yang merenggut nyawa," jelas Rijal dalam pernyataan resminya pada Senin, 8 Desember 2025.

     

    "Bencana saat itu menghancurkan rumah dan sawah masyarakat, terutama mereka yang tinggal di tepi sungai," tambahnya. 

     

    Dikenali Sebagai Fenomena yang Berulang

     

    Dalam kesempatan yang sama, Rijal menekankan bahwa fenomena 'gunung menangis' ini bukanlah sesuatu yang baru. 

     

    Fenomena air terjun mendadak semacam ini sebelumnya sudah beberapa kali terjadi saat hujan deras, namun tidak semasif kali ini. 

     

    "Jarang terjadi sebanyak dan sekuat hari ini, sampai banyak orang menyebutnya sebagai gunung menangis di media sosial," ungkap Rijal. 

     

    "Karena terlihat dari jauh dan tiba-tiba mengalir deras dari bukit," tambahnya. 

     

    Sawah Warga Terkena Dampak Banjir

     

    Rijal menjelaskan bahwa aliran air dari bukit tersebut juga membuat debit sungai meluap sehingga mengakibatkan sawah warga terendam. 

     

    Ia memperkirakan terdapat sekitar tiga hektare sawah warga yang terkena dampak. 

     

    Di sisi lain, hujan deras di wilayah Sembalun sore itu hanya berlangsung selama sekitar dua jam. 

     

    "Menurut analisis saya, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir ini, yaitu intensitas hujan yang sangat tinggi," jelas Rijal. 

     

    "Beserta perubahan fungsi lahan, baik untuk pembangunan vila maupun kebun," tegasnya. 

     

    Melihat kondisi ini, warga Sembalun, Lombok Timur memang pernah mengalami banjir bandang karena hujan deras disertai angin kencang pada Maret 2012. 

     

    Banjir Akibat Luapan dari Hulu Gunung Rinjani

     

    Pada bencana banjir yang melanda Lombok Timur di tahun 2012, setidaknya seribu orang terpaksa diungsikan, karena rumah mereka terendam. 

     

    Saat itu, banjir paling parah terjadi di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia. 

     

    Di desa tersebut, sekitar 700 orang harus diungsikan setelah pemukiman mereka dihantam air yang membawa batu dari luapan Sungai Putik yang mengalir melalui Kecamatan Sambelia. 

     

    Banjir juga menyerang beberapa desa lainnya, semuanya berada di kaki Gunung Rinjani. 

     

    Luapan sungai yang berasal dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, juga dilaporkan telah mengakibatkan setidaknya 200 warga dievakuasi dari Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB.y©

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad