Ratusan Siswa SMA dan SMK Terancam Gagal Ikut SNBP Perguruan Tinggi Karena Kelalaian Pihak Sekolah, Bagaimana Nasibnya?
![]() |
Siswa SMK N 2 Solo Demo karena Terancam Gagal Daftar SNBP. (tiktok.com/bangton) |
YUDHABJNUGROHO – Viral di media sosial, ratusan pelajar dari berbagai sekolah menengah umum dan kejuruan di Indonesia menyatakan kekecewaan mereka karena gagal mendaftar untuk kuliah lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Penyebab utama yang diduga adalah kelalaian sekolah yang tidak menginput data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas waktu yang ditetapkan pada 31 Januari 2025.
Akibatnya, siswa yang seharusnya dapat mengikuti jalur prestasi kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi negeri tanpa melalui ujian tertulis.
Aksi Protes Siswa SMK Negeri 2 Solo
Salah satu institusi pendidikan yang terdampak, SMK Negeri 2 Solo, melakukan aksi demonstrasi dengan mengibarkan sejumlah spanduk di depan gerbang sekolah.
Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan "Pray for Stemsa", "Guru Lalai, Kami Terbengkalai", hingga "RIP SNBP" sebagai wujud protes mereka terhadap pihak sekolah.
Sebagai informasi, SNBP merupakan metode seleksi bagi siswa berprestasi untuk diterima di perguruan tinggi negeri tanpa harus menjalani ujian tulis.
Jalur ini mengandalkan nilai akademik serta prestasi yang diraih siswa selama menempuh pendidikan.
Dengan demikian, keterlambatan pendaftaran SNBP menjadi pukulan berat bagi mereka yang telah mempersiapkan diri menghadapi seleksi ini.
SMA Negeri 1 Mempawah: Keterlambatan Akibat Banjir
Di SMA Negeri 1 Mempawah, Kalimantan Barat, insiden serupa terjadi.
Para pelajar menggelar aksi protes setelah menyadari bahwa data mereka tidak terdaftar dalam PDSS.
Menurut keterangan dari guru di sekolah tersebut, keterlambatan ini terjadi akibat banjir yang menghambat proses input data.
Dalam video yang beredar, siswa terlihat kecewa hingga meneteskan air mata saat guru memberikan penjelasan.
Pihak sekolah pun meminta maaf dan menawarkan solusi berupa pendanaan untuk mengikuti bimbingan belajar bagi siswa yang ingin menjalani ujian tertulis sebagai alternatif untuk memasuki perguruan tinggi.
Respons Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat segera mengambil tindakan dengan memanggil Kepala Sekolah, Wakil Kepala Kurikulum, dan Tim PDSS SMA Negeri 1 Mempawah untuk memberikan penjelasan.
Sebuah teguran tertulis juga telah disampaikan kepada pihak sekolah pada 3 Februari 2025.
Menurut Disdikbud Kalbar, kelalaian sekolah dalam menginput data siswa memiliki konsekuensi serius, karena mengakibatkan hilangnya kesempatan bagi siswa untuk mendaftar SNBP.
Oleh karena itu, Kepala Disdikbud Kalbar telah memerintahkan pihak sekolah untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
Kekecewaan Siswa dan Wali Murid di SMK Negeri 2 Solo
Situasi serupa juga dialami oleh siswa di SMK Negeri 2 Solo. Beberapa orang tua, salah satunya Nayla, menunjukkan bahwa sekolah kurang bertanggung jawab dalam proses pendaftaran PDSS.
Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan sekolah yang tidak segera menyelesaikan pendaftaran meskipun sudah ada batas waktu yang ditetapkan.
"Nampaknya pihak sekolah abai. Bisa jadi mereka lupa, atau mungkin bisa dibilang bersikap santai. Dan jadwalnya kan dari 6 hingga 31 Januari, tetapi tidak ada yang mendaftar. Alasannya adalah anak-anak belum mendaftar," jelas Nayla.
"Seharusnya jika ada pendaftaran yang belum beres, kami ingin mendaftar. Semua yang seharusnya didaftarkan, tetapi ternyata tidak didaftarkan," tambahnya saat berbicara kepada wartawan di SMKN 2 Solo, Senin, 3 Februari 2025.
Seorang siswa lain, Aura, juga menyatakan rasa tidak puasnya.
Dia berpendapat bahwa bantuan belajar UTBK yang diberikan oleh sekolah tidak sebanding dengan hilangnya kesempatan SNBP.
"Jika upaya sekolah tidak membuahkan hasil, seharusnya ada pertanggungjawaban lain. Bagi saya, bimbingan UTBK itu tidak seimbang," ungkap Aura.
"Saya sudah belajar untuk UTBK cukup lama, tetapi sampai sekarang belum 100 persen siap. Terlebih lagi dengan waktu yang terbatas," kata dia menambahkan.
Upaya Penyelesaian oleh Pihak Sekolah
Dalam menanggapi masalah ini, kepala SMK Negeri 2 Solo segera terbang ke Jakarta untuk berkonsultasi dengan pihak terkait di kementerian.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Nurgiyanto, mengungkapkan bahwa sekolah sedang mencari solusi terbaik supaya siswa bisa tetap melanjutkan studi di perguruan tinggi.
"Kami sedang berupaya berkoordinasi dengan pihak berwenang, termasuk kepala sekolah, tim PDSS, serta perwakilan orang tua murid dan siswa ke Jakarta untuk bertemu dengan kementerian," ucapnya.
Tanggapan Panitia SNPMB
Menanggapi situasi ini, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) melaporkan bahwa masih ada 373 sekolah yang belum menyelesaikan proses PDSS meskipun telah memenuhi data siswa yang berhak.
Sehubungan dengan itu, panitia berusaha untuk membantu finalisasi agar siswa tetap dapat mendaftar SNBP.
"Berdasarkan evaluasi pengisian PDSS, ada sekolah yang sudah melengkapi data siswa yang berhak, misalnya nilai siswa selama 5 semester, tapi tidak melakukan finalisasi," terang Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok dalam keterangan resminya, Selasa, 4 Februari 2025.
"Akibatnya, siswa dari sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS tidak bisa mendaftar untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)," tambahnya dengan tegas.
Sejak penutupan waktu pengisian PDSS, panitia SNPMB telah berupaya membantu menyelesaikan proses finalisasi tersebut.
Hingga per 4 Februari 2025 pukul 15.00 WIB, sebanyak 228 sekolah telah berhasil menyelesaikan finalisasi PDSS dengan dukungan dari panitia.
Sementara itu, 145 sekolah lainnya diberikan waktu tambahan hingga 5 Februari 2025 untuk menyelesaikan pengisian data.
Dengan adanya perpanjangan waktu ini, diharapkan siswa yang terdampak masih memiliki kesempatan untuk mengikuti SNBP dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.y©
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.