Selamat Tinggal 2020, Tahun yang Penuh Kemelut Deru - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Selamat Tinggal 2020, Tahun yang Penuh Kemelut Deru

    Selamat Tinggal 2020, Tahun yang Penuh Kemelut Deru

        Tahun 2020 segera berlalu, telah banyak berbagai macam peristiwa yang tercatat sepanjang tahun 2020 ini. Belum hilang dalam ingatan jika diawal tahun dulu, kita disambut dengan musim hujan yang begitu tinggi, hingga Ibukotapun menyerah dalam genangan.

    Selamat Tahun Baru. Ilustrasi. Sumber : https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gambar-tahun-baru-2021.jpg


        Meskipun pada akhirnya, dapat Penulis simpulkan, mayoritas lembaga pemberitaan dan masyarakat dunia sepakat jika tahun 2020 ini adalah Tahun Covid-19.

        Di Indonesia setiap hari banyak pemberitaan terbaru yang cukup besar, diantaranya terbunuhnya 6 orang di Kilometer 50 Jalan Tol Jakarta – Cikampek, kemenangan anak dan menantu presiden dalam Pilkada Kota Solo dan Kota Medan, korupsi bansos oleh Mensos yang menjabat saat itu, korupsi benur oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, pembubaran FPI, Sandiaga Uno masuk kabinet, dan aneka berita besar apapun tenggelam oleh banjir berita angkara murka Covid-19.

        Begitupun Pandemi ini telah merenggut banyak nyawa, Penulis juga menyampaikan rasa belasungkawa. Pada para dokter, perawat, pekerja rumah sakit, petugas kemanusiaan, yang nyata dalam mengorbankan jiwa raga lahir batin dalam perjuangan merawat dan melawan virus ini.

        Perubahan tampak nyata dalam keseharian hidup sebagai manusia yang akrab dengan budaya ‘ketimuran’. Senyum, Ramah, bertegur sapa, dan saling menyapa, saat ini seakan semua itu memudar, senyum yang terhalang masker, saling berjabat tangan bersenda gurau praktis menjadi hal yang dihindari.

        Industri banyak terpukul, hotel, rumah makan, tempat wisata, hingga transportasi publik dipaksa bertahan dengan cara yang harus mereka pikirkan sendiri. Berusaha tetap ‘bernapas’ dilingkungan udara yang tak layak.

        Negara – negara yang sangat bergantung pada industri pariwisata tentu lebih terkejut seperti Italia, Yunani, dan Spanyol.

        Kerumunan bukan hanya menjadi perilaku asosial bahkan menjadi kriminal akibat melanggar protokol kesehatan.

        Namun disisi lain tidak semua pihak dirugikan akibat pandemi ini. Siapa yang menyangka jika aplikasi Zoom justru menikmati masa gemilang saat pandemi ini, belum lagi produsen masker, alat pelindung diri, dan tentu saja vaksin.

        Jasa turisme dan seminar juga beradaptasi dengan aplikasi ini. Seminar yang biasanya memakan biaya lebih karena sewa gedung dan konsumsi, kali ini hanya dibayar dengan kuota internet. Demikian pula dengan jasa turis yang juga menawarkan wisata religi online, misalnya menghadiri upacara perayaan Natal di Bethlehem bisa dilakukan secara jarak jauh dengan mendayagunakan teknologi online.

        Sejatinya pandemi ini juga menyadarkan umat manusia, pada hakikatnya seluruh manusia termasuk Penulis sendiri tidak berdaya dari sesosok makhluk yang bahkan tak nampak mata ini.

        Sadar akan kuasa manusia yang tidak seberapa ini, bukan menjadikan seseorang menjadi takabur. Semoga kemelut di tahun ini segera berakhir dan berubah, ya memang mungkin kita yang harus beradaptasi dengan kebiasaan yang ada, dan sadar semuanya tak akan lagi sama.

        Selamat Tahun Baru 2021!

        ----------------------

        Schrijver.

        Copyright. ©. 2020. Yudha BJ Nugroho. All Right Reserved.

        Subscribe.

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad