Cara dan Waktu Berjemur yang Tepat di Bawah Matahari Indonesia
IDN Times - Salah satu anjuran untuk memperkuat sistem imun adalah dengan berjemur di
bawah sinar matahari. Dilansir dari WebMD, sinar ultraviolet yang
dipancarkan oleh matahari bisa membantu tubuh kita untuk mendapatkan vitamin D,
nutrisi yang mampu menguatkan sel darah dan sistem imun. Tentunya ketika imun,
alias daya tahan tubuh kita kuat, kita akan makin lebih kuat untuk
melawan COVID-19 yang diakibatkan virus corona.
Gambar 1 : (Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200401/0-4636c88b58f2d1181cb5803f869c512a_600x400.jpeg) |
Lalu bagaimana cara berjemur yang tepat jika dilakukan di Indonesia yang
berada tepat di garis khatulistiwa ini? Benarkah kita harus melakukannya di
siang hari? Simak penjelasannya berikut ini!
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
1. Mengenal sinar UV dan bahayanya
Gambar 2 : (Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200401/1-0b359a64239a1a09a3c29a9224b6fcef.jpg) |
Matahari memancarkan tiga jenis sinar UV berdasarkan panjang gelombang
masing-masing, yakni UVA, UVB, dan UVC. UVA adalah gelombang yang paling
panjang sedangkan UVC adalah yang paling pendek.
Lalu apa pengaruh dari sinar tersebut untuk kesehatan kita? Ketiga sinar UV
sebenarnya sama-sama berbahaya untuk kulit. Berikut ini rincian dampaknya
menurut World Health Organization (WHO) dan berbagai sumber
lainnya:
- UVA: bertanggung jawab dalam penuaan kulit,
memunculkan keriput, dan bintik-bintik penuaan;
- UVB: berkaitan erat dengan kanker, merusak DNA
kulit, mengurangi keefektifan sistem imun, dan menyebabkan kulit terbakar;
- UVC: tidak bisa masuk ke permukaan Bumi karena
diserap lapisan ozon.
2. Jika sinar UV berbahaya, apakah aman untuk berjemur?
Gambar 3 : (Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200401/2-d7ae9ae6e33a7bfbc470c6bf32204cb3.jpg) |
Dilansir dari Healthline, memang benar bahwa sinar matahari
adalah salah satu sumber vitamin D, vitamin yang terbukti bisa memperkuat
sistem imun kita. Itulah kenapa zat tersebut sering disebut sebagai 'sunshine
vitamin'. Saat intensitas radiasi UV B relatif rendah, sinar matahari
bermanfaat bagi pembentukan Vit D3 dan sistem imun dalam tubuh, dan aman bagi
manusia.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Kita bisa kok mendapatkan manfaat itu dari berjemur, asalkan tahu batas dan
kapan waktu yang terbaik untuk melakukannya. Caranya adalah dengan mengenali
indeks UV dan bahaya paparannya. Perhatikan poin ketiga!
3. Mengenal indeks UV di IndonesiaGrafis imbauan u.com)
Gambar 4 : (Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200401/3-eb1cbc1d94483c2df8b26127f0ac59cf.jpg) |
WHO membagi indeks UV menjadi 11 golongan (tapi bisa menembus angka di atas
itu) seperti gambar di atas. Semakin tinggi angka, semakin tinggi pula paparan
radiasi UV yang kita dapatkan.
Berikut ini tingkat risiko yang berada di balik masing-masing angka:
- Tingkat 1 hingga 2: risiko rendah artinya
matahari tidak berbahaya tapi kita harus menghindari kontak langsung
selama lebih dari dua jam;
- Tingkat 3 hingga 5: risiko sedang, artinya kulit
akan terbakar dalam waktu 30 hingga 60 menit;
- Tingkat 6 hingga 7: risiko tinggi, artinya sangat
berbahaya untuk berada di bawah sinar matahari secara langsung tanpa
proteksi;
- Tingkat 8 hingga 10: risiko sangat tinggi, artinya
kita harus menggunakan topi, baju tertutup, kacamata, dan SPF tinggi atau
tidak keluar rumah sama sekali;
- Tingkat 11 ke atas: risiko ekstrem, artinya
sebaiknya kita tidak keluar rumah sama sekali.
Tak seperti di negara lain, Indonesia terletak di garis khatulistiwa. Maka
tak heran jika rata-rata indeks UV di negara kita pun lebih tinggi.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Mengutip data dari Weather Atlas, rata-rata indeks UV Jakarta
di bulan April bisa mencapai 12, yang artinya ekstrem. Risiko untuk terkena
kanker kulit saat berjemur pun sangat tinggi.
4. Berjemur pada pukul 10.00 hingga 14.00 tidak bisa diterapkan di
Indonesia
Gambar 5 : (Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200401/4-e05aec4efa2f67a951639f22a4fd8104.PNG) |
Seperti yang kita tahu, akhir-akhir ini banyak anjuran berjemur yang
beredar di masyarakat. Informasi itu menyebutkan bahwa sebaiknya kita berada di
paparan sinar matahari pada pukul 10.00 hingga 14.00. Namun tampaknya anjuran
tersebut tidak bisa diterapkan di Indonesia yang memiliki indeks UV sangat
tinggi.
Coba lihat saja buktinya pada gambar di atas. Data tersebut diambil dari
Accu Weather pada Rabu (1/4) pukul 12.00. Lihat, kan, indeks UV sudah mencapai
angka 9? Itulah kenapa, anjuran berjemur pukul 10.00 hingga 14.00 tidak berlaku
jika kamu hidup di negara tropis.
Kondisi ini diukur bahkan ketika sedikit berawan, kalau benar-benar terik,
malah lebih mengkhawatirkan. Ketika kondisi benar-benar berawan, indeks UV
bahkan bisa mencapai angka 0, tapi apa gunanya kan kalau kita berjemur tanpa
matahari padahal yang kita cari adalah efeknya? Lalu, kapan waktu yang tepat?
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dokter Gahrani Chen, spesialis obstetri dan ginekologi, melalui akun
Instagramnya menjelaskan bahwa di Indonesia, waktu yang baik untuk
berjemur adalah sebelum pukul 09.00 pagi atau setelah jam 15:00 sore. Namun
kamu perlu cek tingkat paparan UV di daerahmu juga ya, apakah aman atau tidak.
Karena saat sebelum jam 9 dan setelah jam 3 sore, paparan sinar UV masih
rendah. Ketika memasuki pukul 10:00 sampai pukul 14:00 siang, tingkat paparan
UV akan naik dan itu tidak baik untuk kulit kita.
5. Tip berjemur yang baik dan efektif tingkatkan sistem imunanceractive.com
Gambar 6 :(Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200401/5-71dee87fcaea4b56acdbad665a04a101.jpeg) |
Nah, kini kita tahu kapan waktu terbaik untuk berjemur yang sebenarnya.
Selain itu, kita juga perlu melakukan panduan berikut ini untuk mendapatkan
manfaat sinar matahari secara maksimal:
- Durasi berjemur hanya berkisar antara lima hingga
15 menit, tidak boleh lebih dari itu;
- Gunakan sunscreen yang
mengandung SPF 30 ke atas untuk meminimalkan risiko kanker kulit;
- Oleskan sunscreen 15 menit
sebelum berjemur;
- Kamu bisa melakukannya sambil berolahraga ringan.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Itulah petunjuk berjemur yang tepat untuk memperkuat sistem imun tanpa
harus membahayakan kulit kita. Selamat mencoba!
Sumber
:
Author
: Izza Namira
--------------
Schrijver.
2020.
Copyright ©. Yudha BJ Nugroho. All Right Reserved.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.