Rehabilitasi Hutan Dengan Seedball, Si Bola Benih Mungil
Kerusakan
hutan yang semakin tinggi membuat munculnya berbagai inovasi di bidang
kehutanan terkait rehabilitasi hutan dan lahan. Salah satunya adalah seedball.
Gambar 1 : Seedball (Sumber : https://blog.lindungihutan.com/wp-content/uploads/2018/08/1200px-Seed_bomb_aka_Seed_ball_Guerilla_gardening.jpg) |
Seedball merupakan bulatan kecil yang berisi tanah dan biji biji tanaman yang nantinya akan “ dibuang” ke segala penjuru agar tumbuh dengan sendirinya dengan meminimalkan campur tangan manusia. Selain “dibuang” langsung, seedball juga bisa dijatuhkan denga menggunakan bantuan pesawat udara. Metode ini biasa dinamakan aeroseedling.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Tujuan metode aeroseeding ini adalah untuk mencapai daerah
rehabilitasi yang sulit dijangkau karena medannya yang susah ataupun tidak bisa
dilakukan dengan penanaman secara konvensional. Selain itu, metode ini juga
lebih hemat energi dan waktu. Subscribe
Metode
ini sudah lama dikembangkan di Amerika sejak 1987. Di Indonesia, metode ini
pertama kali diuji cobakan di wilayah pegunungan Kabupaten Ngawi pada tahun
2006. Hasil monitoring sampai dengan tahun 2008, benih yang telah tersebar
sudah mencapai ketinggian 1,5 – 2,5 meter dengan persen hidup kurang lebih
mencapai 50 – 60%.
Gambar 2 : Seedball yang mulai bertunas (Sumber : https://blog.lindungihutan.com/wp-content/uploads/2018/08/seedball.jpg) |
Metode seperti ini menganut aliran Natural Farming, metode pertanian yang lebih ekstrim daripada pertanian organik. Kalau pertanian organik hanya menekankan untuk tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam pengolahan sumber makanan, maka natural farming menitikberatkan pengolahan tanah tanpa harus di bajak (dibalik) karena mereka meyakini dengan pembalikan itu nantinya malah akan merusak struktur tanah yang sudah tertata baik oleh alam.
Tanaman ditumbuhkan sesuai
dengan kondisi alam dan iklim. Mereka tidak akan membuat manupulasi terhadap
apapun yang bertentangan dengan prinsip alam. Hidup selaras dengan kekuatan
alam. Pada metode ini juga disarankan untuk tidak memendam bola bola itu ke
dalam tanah atau malah menyiraminya, karena nanti malah akan merusaknya.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Kita dianjurkan untuk
membiarkannya tumbuh dengan sendirinya dan seleksi alam akan membuatnya menjadi
tananman yang baik, dimana tanaman yang kuat akan dapat tumbuh menjadi besar,
sedangkan yang lemah akan mati dan sehingga nantinya kita akan mendapatkan
tanaman yang benar-benar berkualitas tinggi.
Gambar 3 : Seedball siap tanam (Sumber : https://blog.lindungihutan.com/wp-content/uploads/2018/08/nasa.jpg) |
Membuat seedball juga ternyata tidak sulit lho Sahabat. Kita hanya memerlukan tanah liat, pupuk kompos/kandang, biji tanaman yang ingin ditanam, dan air. Jika ada dana lebih, bisa juga ditambah insektisida atau pestisida untuk menghindari seedball kita terserang hama penyakit.
Setelah bahannya terkumpul
langkah selanjutnya adalah mencampurkan semua bahan menjadi satu kemudian
bentuk menjadi bola-bola sebesar kelereng. Sehabis itu keringkan ditempat yang
tidak terkena matahari, dan sudah. Itu saja, dan kita sudah dapat menggunakan
bola itu di lapangan.
Wah ternyata mudah ya? Bisa
dicoba nih Sahabat. Untuk kelestarian hutan Indonesia di masa
mendatang, yuk bersama kita
menghijaukannya!!
Sumber : https://blog.lindungihutan.com/rehabilitasi-hutan-dengan-seedball-si-bola-benih-mungil/
Yudha BJ Nugroho - Ikuti Mags Ini Untuk Info Terbaru Subscribe
Yudha BJ Nugroho - Ikuti Mags Ini Untuk Info Terbaru Subscribe
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.