RANGKUMAN OPERASI PEMANFAATAN HUTAN UAS - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    RANGKUMAN OPERASI PEMANFAATAN HUTAN UAS

    RANGKUMAN OPERASI PEMANFAATAN HUTAN UAS (PAK GUNAWAN)
    >PERENCANAAN TENAGA KERJA<
    1.       Pemenuhan Tenaga kerja baik dari segi kuantitas dan kualitas sesuai dengan sistem pemanenan, volume kerja dan kondisi hutan dengan mempertimbangkan efektifitas, efisiensi kerja serta kelestarian sumberdaya hutan
    2.       Penentuan jumlah Tenaga kerja
    a.       Sistem Pemanenan yang dilakukan
    b.      Volume pekerjaan dan waktu kegiatan
    c.       Jumlah dan jenis peralatan
    d.      Prestasi kerja untuk berbagai tahapan kegiatan.
    e.      Komposisi TK untuk kegiatan pokok dan penunjangnya
    f.        Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kerja
    3.       Kualitas tenaga kerja dipengaruhi oleh
    a.       Ketrampilan dan kemampuan pekerja
    b.      Pendidikan dan Pelatihan
    c.       Pengalaman Kerja
    d.      Motivasi kerja
         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    4.       Pengelompokan tenaga kerja
    a.       Pengelola kegiatan ( sangat tergantung pada aktifitas manajemen)
    b.      Pelaksana Lapangan ( sangat dipengaruhi oleh sistem pemanenan)
    5.       Penentuan tenaga kerja pelaksana, perlu memperhatikan
    a.       Aktifitas Inti ( bersifat variabel, sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan)
    b.      Aktifitas penunjang ( bersifat relatif tetap)
    6.       Aktifitas manajemen pemanfaatan hutan
    a.       Perencanaan Hutan ( Penataan Areal Kerja, inventarisasi potensi, Pengukuran & perpetaan / GIS)*
    b.      Perencanaan Produksi*
    c.       Penebangan dan penyaradan
    d.      Pengangkutan
    e.      Pengukuran dan Pengujian Kayu
    f.        PWH*
    g.       Perbengkelan /Workshop*
    h.      Logistik dan suku cadang*
    i.         Logpond dan perakitan
    j.        Tata Usaha Kayu (TUK)*
    k.       Satuan Pengawas Internal*
    *aktifitas penunjang
    7.       Peraturan Ditjen Bina Produksi Kehutanan No: P.8/VI-Set/2009
    a.       Ganis PHPL Timber cruising
    b.      Ganis PHPL Perencanaan Hutan
    c.       Ganis PHPL PWH
    d.      Ganis PHPL Pemanenan Hutan
    e.      Ganis PHPL Pembinaan Hutan
    f.        Ganis PHPL Kelola Lingkungan
    g.       Ganis PHPL Kelola Sosial
    h.      Ganis PHPL Pengujian Kayu Bulat
    8.       Contoh soal:
    Suatu perusahaan mempunyai target produksi 4000 ha/tahun dengan potensi kayu 60 m3/ha, berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan pemanenan kayu ?, Informasi apa yang dibutuhkan ?Bagaimana menentukan jumlah dan kualifikasi TK baik sebagai pengelola maupun pelaksana ?
              >> Volume kayu yang dapat dikeluarkan :
    4000 ha x 60 m3/ha x 0,7 x 0,8 = 134.400 m3
    9.       Informasi yang diperlukan
    a.       Jenis peralatan yang digunakan sesuai dengan sistem pemanenan yang akan diterapkan.
    b.      Penentuan jumlah peralatan untuk aktifitas inti :
                                                                   i.      Prestasi kerja alat ( m3/jam)
                                                                 ii.      Jam kerja alat ( jam/hari)
                                                                iii.      Hari kerja efektif ( hari/tahun)
                                                               iv.      Faktor EAV ( Equipment Availability)
                                                                 v.      Perhitungan kebutuhan alat
    Jumlah alat :  = Target produksi : (P x J x H x EAV)
    P = Prestasi kerja ( m3/jam)
    J = Jam Kerja effektif ( jam/hari)
    H = Hari kerja effektif ( hari/tahun)
    Contoh chainsaw  :
     134.400 : (15 X 5 x 200 x 0.8) = 134.400 : 12.000 = 11,2 = 12 unit
    c.       Penentuan jumlah peralatan untuk aktifitas penunjang  disesuaikan dengan sistem pemanenan yang diterapkan, tidak tergantung langsung pada volume kayu.
    d.      Komposisi TK untuk setiap jenis peralatan yang digunakan:

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    >PENJADWALAN PERALATAN<
    10.   Faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan
    a.       Faktor yang bersifat tetap : lebih mudah diantisipasi : topografi, kondisi tegakan, kondisi tanah
    b.      Faktor yang munculnya tidak tetap dan bersifat probabilistik : Cuaca. Prediksi cuaca dilakukan dengan mempelajari data empirik bertahun tahun atau dengan simulasi atas dasar peluang.
    11.   Informasi yang diperlukan
    a.       Luas setiap petak tebang
    b.      Potensi setiap petak tebang
    c.       Faktor eksploitasi dan faktor pengaman
    d.      Volume kayu yang dapat dikeluarkan dari setiap petak
    e.      Prestasi kerja alat penebangan, penyaradan dan pemanenan
    f.        Jumlah alat penebangan, penyaradan dan pemanenan
    g.       Data empirik cuaca selama beberapa tahun.
    12.   Contoh kasus
    Pemanenan kayu di suatu HPH akan dilakukan pada 7 petak tebang dengan masa pemanenan 6 bulan antara bulan juni s/d desember. Berdasarkan pengamatan faktor eksploitasi adalah 0,82 dengan faktor pengaman 0,75
    Alat yang dimiliki : chainsaw 4 unit, traktor sarad 4 unit, logging truck 10 unit
    Potensi kayu 48 m3/ha
    Hari kerja : 25 hari/bulan
    13.   Rambu-rambu pembatas
    a.       Tahapan kegiatan harus dilakukan secara berurutan
    b.      Kegiatan pemanenan kayu dilakukan berurutan mulai dari petak 1 hingga selesai pada petak 7

    c.       Kegiatan di suatu petak harus dituntaskan sebelum pindah ke petak tebang selanjutnya.

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad