RANGKUMAN BIOMETRIKA HUTAN UTS - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    RANGKUMAN BIOMETRIKA HUTAN UTS

    BIOMETRIKA HUTAN UTS
    BAB I ALAM BUDAYA DAN SAINS
    1.       Pengelolaan sumberdaya alam merupakan kegiatan untuk memanfaatkan sumberdaya alam untuk kepentingan manusia baik pada masa sekarang maupun pada masa mendatang
    2.       Pengelolaan sumberdaya alam telah dinyatakan sebagai suatu permasalahan interdisiplin, yang artinya permasalahan tersebut menyangkut beragam disiplin ilmu
    3.       Ada ilmu yang cenderung Eksploitatif dan ada ilmu yang menekankan pada Keharmonisan dengan sumberdaya alam
    4.       Sciencepengetahuan yang sistematis yang diturunkan dari pengamatan, studi, dan percobaan yang dilakukan untuk menentukan karakter atau prinsip-prinsipnya” (Webster’s New World Dictionary, 1988).
    5.       Ilmu (`ilm) sebagai “pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988).
    6.       Secara singkat dapat dikatakan bahwa sains itu sangatlah cultural sensitive atau peka budaya, contoh kedokteran barat dengan jamu jamuan timur, barat dengan analitis dan fisik dan timur dengan kesehatan dan metafisik

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">


    7.       sains modern lahir dari budaya Barat dengan etika Kristen setelah jaman Renaissance “kelahiran kembali”, sekitar abad 15-an. Ditandai dengan tidak ikut campurnya peran gereja dalam pengembangan sains
    8.       Islam kehilangan kepeloporan sains ketika umat yang semula seimbang memahami antara rasionalisme dan hal-hal yang sifatnya transedental mulai berubah.  Ini ditandai dengan penentangan al-Ghazzali (1058-1111) terhadap rasionalisme.
    9.       filsafat adalah menyeluruh, mendasar dan spekulatif (Suriasumantri, 1984), menyeluruh=tidak sepotong2, mendasar=melihat hakikat dari segala sesuatu, spekulatif=tidak ada pedoman yang mutlak
    10.   filsafat sains, pengkajian hakikat ilmu yang meliputi, Ontologi=bahasan objek yang ditelaah ilmu berkaitan dengan daya tangkap manusia, Epistemologi=kajian tentang proses atau prosedur formulasi pengetahuan menjadi ilmu atau sains, Aksiologi= bagaimana ilmu dimanfaatkan
    11.   Budaya Indonesia berhak untuk melahirkan sainsnya sendiri lengkap dengan epistemologinya tanpa khawatir apakah itu sesuai atau bertentangan dengan sains yang ada
    12.   Pilihan pengembangan sains diindonesia
    a.       Pilihan Renaisans, memisahkan antara agama dengan sains secara tegas
    b.      Mencari harmoni antara ‘keimanan’ dengan rasionalisme secara mendasar
    13.   Teori-teori yang dibangun dalam ilmu sistem kompleks menawarkan sebuah cara berfikir untuk mampu melihat sesuatu secara menyeluruh (holistic) dan jernih.
    14.   Ilmu sistem menawarkan beragam teknik untuk melakukan pendekatan yang holistik tersebut. 
    15.   Tidak berlebihan sekiranya kalau filsafat mempunyai fondasi yang sama dengan ilmu sistem, hanya saja ilmu sistem dibekali dengan kemampuan teknis yang lebih andal.

    BAB II TEORI SISTEM DAN OTOMATA
    1.       Pengelolaan hutan dirumuskan sebagai penerapan praktis prinsip2 biologi, fisika, menajerial, ekonomi, social, kebijakan terhadap regenerasi dll dengan tujuan dan sasaran khusus yang ditetapkan dengan memelihara produktivitas hutan. Pengelolaan sumberdaya alam bermakna pengelolaan ekosistem
    2.       Pengelolaan sumberdaya alam harus ditinjau dari segala arah.
    3.       Ini sejalan dengan von Bertalanffy (1968) pada tahun 1930-an yang menyatakan
    a.       adanya kecenderungan umum menuju integrasi antara beragam sains yaitu sains alam dan sosial. 
    b.      Integrasi ini berpusat pada teori umum tentang sistem. 
    c.       Sistem sendiri didefinisikan  sebagai himpunan atau gugus elemen yang saling terkait.
    4.       Teori sistem adalah sebuah paradigma baru bagi sains. Paradigma dilontarkan dan di definisikan oleh Thomas S. Kuhn (1970) sebagai suatu “konstelasi dari kepercayaan, nilai dan teknik yang dipakai oleh suatu komunitas tertentu”
    5.       Teori sistem umum (TSU) atau general system theory menyatakan adanya kesamaan struktural atau isomorfisme antara berbagai bidang atau disiplin.
    6.       Enteropi adalah suatu ukuran tingkat ketidak teraturan. Artinya banyak orang percaya terhadap kompleksitas yang tak teratur dari suatu system, contoh bisnis kehutanan dan kelautan makin lama makin kompleks dan tidak teratur

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">
    7.       Tujuan Teori Sistem Umum
    a.       Integrasi dalam beragam sains yang ada baik sains biofisik maupun sains sosial;
    b.      Integrasi ini berpusat pada teori umum tentang sistem;
    c.       Pengembangan integrasi atau pemaduan prinsip-prinsip ini berjalan secara vertikal melalui kesemestaan yang terdapat pada sains-sains individual;
    d.      Keadaan ini berakibat pada kebutuhan integrasi yang makin dalam untuk  bidang pendidikan
    8.       Ada dua metode utama dalam TSU  yaitu empirico-intuitive = memahami dunia apa adanya dan kemudian menentukan ragam sistem yang terjadi didalamnya dan deduktif = mencoba merenungkan dan mempertimbangkan tesis utama atau hakikat dari suatu masalah, kmudian mencari manifestasi dari hakikat tersebut dalam beragam system nyata yang ada
    9.       Paradigma mengelola sebuah SDA dan lingkungan yang adil dan lestari
    a.       Harus ada keterlibatan para pihak
    b.      Perlu adanya partisipasi masyarakat
    c.       Adanya proses pembelajaran aktif
    d.      Adanya desentralisasi dan demokrasi pengelolaan SDA dan lingkungan
    10.   pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan akan menjadi lebih lestari dan adil jika dilakukan dengan partisipasi semua pihak terutama masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan dan kesadaran untuk melakukan proses pembelajaran secara terus-menerus serta lingkungan kebijakan yang terdesentralisasi”.
    11.   Tingkat kepercayaan teori ini akan sangat tinggi.  Bahkan Anda dapat menjawab berbagai penelitian sebelum penelitian tersebut dilakukan
    12.   Kata “teori” itu sendiri berarti sebuah mental viewing atau ide tentang bagaimana sebuah kejadian terjadi.
    13.   Ada makna spekulatif dalam kata “teori” yang membedakan dengan kata hukum (law) yang berarti formulasi yang pasti mengenai sesuatu. 
    14.   Sedangkan sistem sendiri didefinisikan  sebagai himpunan atau gugus elemen yang saling terkait.
    15.   Studi tentang teori sistem adalah Studi lintas disiplin tentang abstraksi kompleksitas fenomena dengan berusaha memahami prinsip-prinsip umum yang ada serta mengembangkan model-model abstraksinya yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
    16.   Jelaslah bahwa pemodelan sistem kompleks adalah aspek penting dari teori sistem, terutama berhubungan dengan pemanfaatan teori sistem dalam aspek yang lebih praktis. 
    17.   Pemodelan (modelling) adalah kegiatan membuat model untuk tujuan tertentu.  Model adalah abstraksi dari sebuah sistem. Sistem adalah sesuatu yang terdapat dunia nyata (real world)
    18.   Sehingga pemodelan adalah kegiatan membawa sebuah dunia nyata kedalam dunia tak nyata atau maya tanpa kehilangan sifat-sifat utamanya. 
    19.   Melalui model tersebut beragam percobaan dan perlakuan bisa diimplementasikan, sehingga dampak dari beragam implementasi tersebut dapat segera diketahui.
    20.   Bagaimana keadaan atau state dari suatu system berubah dari waktu ke waktu diartikulasikan oleh teori otomata. Otomata adalah bidang ilmu computer yan mempelajari representasi matematika dari finite state machine (FSM)

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    BAB III SISTEM KOMPLEKS, UMPAN BALIK, DAN PEMBELAJARAN
    1.       Resistensi adalah perlawanan terhadap penerapan kegiatan yang terjadi akibat ketidakmampuan mengantisipasi dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan
    2.       Melihat masalah secara linear berarti hanya mempertimbangkan adanya masalah kemudian membuat keputusan, berharap dari keputusan tsb menghasilkan sesuatu yang diharapkan
    3.       Seharusnya juga mempertimbangkan feedback à efek diharapkan, dan efek tidak terantisipasi
    4.       System2 dinamis dikendalikan oleh 2 macam umpan balik yaitu umpan balik positif = menuju perilaku divergen dan umpan balik negative = mengaah pada adaptif, atau perilaku pencari tujuan
    5.       Pembelajaran adalah sebuah siklus untuk memperbaiki keputusan2 sehingga tindakan2 kita pada dunia nyata menghasilkan perbaikan lingkungan seperti yang diharapkan
    6.       Single loop learning/ pembelajaran loop tunggal adalah proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam model mental yang sudah ada
    7.       Double loop learning/ pembelajaran loop ganda adalah proses pembelajaran dimana umpan balik informasi tida hanya mengubah keputusan2 dalam konteks model mental yang ada, tetapi juga mengubah model mental itu sendiri
    8.       Model mental adalah bagaimana diri seseorang atau lembaga memetakan dunia nyata dalam benaknya
    9.       Triple loop learning/ pembelajaran loop tiga adalah pembelajaran bagaimana belajar, jadi proses belajar itu perlu pembelajaran
    10.   Pembelajaran efektif harus ada loop antara umpan balik informasi dengan model mental yang lebih cepat daripada perubahan yang ada di dunia nyata
    11.   kita harus menyediakan ruang yang selebar2nya bagi pemahaman baru untuk tumbuh di kepala kita
    12.   manajemen adaptif adalah manajemen yang dirancang untuk secara sadar melakukan pembelajaran dalam setiap aktivitasnya
    13.   Dunia maya adalah sebuah kotak transparan yang para penggunanya memahami proses2 yang terjadi didalamnya, ada beberapa kelebihan
    a.       Menyediakan laboratorium pembelajaran dg biaya rendah
    b.      Reversible (dapat balik)
    c.       Efektif bagi orang yang berfikir reflektif, orang2 yang mau melakukan dialog dg situasi yang ada

    BAB IV PEMODELAN SISTEM
    1.       Pemodelan  berguna untuk mendekati masalah yang secara intuitif dapat digolongkan kedalam organized complexities atau kompleksitas yang terorganisasi.
    2.        








    3.       Analisis system lebih mendasari pada kemampuan kita untuk memahami fenomena daripada jumlah data yang tersedia
    4.       Model adalah abstraksi atau penyederhanaan dari dunia nyata, yang mampu menggambarkan struktur dan interaksi elemen serta perilaku keseluruhannya sesuai dengan sudut pandang dan tujuan yang diinginkan
    5.       Tahapan pemodelan
    a.       Identifikasi isu, tujuan dan batasan;
    b.      Konseptualisasi model dengan menggunakan ragam metode seperti diagram kotak dan panah, diagram sebab-akibat, diagram stok (stock) dan aliran (flow), diagram case,  diagram klas dan diagram sekuens;
    c.       Spesifikasi model, yaitu merumuskan makna diagram, kuantifikasi dan atau kualifikasi komponen model jika perlu;
    d.      Evaluasi model, yaitu mengamati kelogisan model dan membandingkan dengan dunia nyata atau model andal yang serupa jika ada dan perlu;
    e.      Penggunaan model, yaitu membuat skenario-skenario ke depan atau alternatif kebijakan, mengevaluasi ragam skenario atau kebijakan tersebut dan pengembangan perencanaan dan agenda ke depan

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    6.       Tujuan pemodelan harus dinyatakan secara eksplisit
    7.       Konseptualisasi Model (dimuali dari identifikasi semua model) adalah fase dimana semua orang harusnya secara mudah dapat mengikuti pola pikir yang tertuang dalam model
    8.       Unified modeling languange (UML) merupakan bahasa baku pemodelan karena UML merupakan bahasa yang independen dari bahasa pemrograman komputer dan perangkat lunak pemodelan tertentu
    9.       Diagram use case (DUC) bertujuan membantu pengembang model untuk memvisualisasikan kebutuhan fungsional sistem
    10.   DUC dipakai untuk mengomunikasikan fungsi2 sistem pada tingkat yang teratas atau pada tingkat sistem
    11.   Diagram Statis UML
    a.       Klas atau instans = menggambarkan abstraksi dari sehimpunan objek yang serupa
    b.      Asosiasi antar klas = asosiasi, agregasi, generalisasi
    c.        
    12.   Diagram Dinamis UML
    a.       Diagram transisi state
    b.      Diagram aktivitas
    c.       Diagram sekues

    BAB V DINAMIKA SISTEM
    1.       Dinamika sistem adalah studi mengenai perubahan sistem menurut waktu dengan memperhatikan faktor umpan balik. 
    2.       Forrester  (1999) sendiri mendefinisikan dinamika sistem sebagai sebuah bidang untuk memahami bagaimana sesuatu berubah menurut waktu. 
    3.       Dinamika sistem berakar dari atau dibentuk oleh persamaan-persamaan difference dan diferensial. 
    4.       Persamaan difference dipakai untuk masalah-masalah biofisik yang diformulasikan sebagai keadaan masa depan (the future state) tergantung dari keadaan sekarang (the current state) dan faktor-faktor lain (Forrester 1989).
    5.       Stok atau peubah state menyatakan titik akumulasi dari materi dalam sebuah system
    6.       Auxiliary  variable atau peubah pembantu atau pendukung adalah peubah yang muncul sebagai pembantu dalam menentukan laju aliran transfer materi atau nilai bagi peubah lainnya
    7.       Driving variable atau peubah penggerak adalah peubah yang mempengaruhi model tetapi tidak dipengaruhi oleh model
    8.       Transfer Materi dan Informasi
    a.       Transfer materi menunjukkan adalah transfer fisik atau materi pada periode waktu tertertu, yang dapat terjadi pada (1)  Antara dua stok atau peubah state (2) Antara sumber dan stok (3) Antara stok dan buangan.
    b.      Sumber (source) dan buangan (sink) menyatakan titik awal dan tujuan atau buangan dari transfer materi.
    9.       Perangkat Lunak Pendukung
    a.       DYNAMO
    b.      STELLA/ITINK
    c.       POWERSIM
    d.      SIMILE
    e.      VENSIM
    f.        THE BRIDGE

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    BAB VIII STRUKTUR DAN PERILAKU DASAR SISTEM
    1.       Struktur dan perilaku dasar system yang dihasilkan oleh beragam teknik pemodelan seperti dinamika system, otomata seluler, system multiagen dan fuzzy cognitive mapping
    a.       Pertumbuhan eksponensial = muncul umpan balik positif, pertumbuhan penduduk dan investasi
    b.      Goal Seeking = menghasilkan pertumbuhan atau penurunan dan menuju keseimbangan/ ekuilibrium
    c.       Osilasi = disebabkan oleh umpan balik negative, keadaan system terus menerus dan bergantian mengalami kelebihan (overshoot) dan kekurangan (undershoot)
    d.      Sigmoid = pertumbuhan eksponensial pada awalnya, kemudian menurun menuju titik ekuilibrium
    e.      Carrying capacity = menyajikan pertumbuhan eksponensial ketika belum mencapai carrying capacity
    f.        Overshoot dan kolaps =
    2.       Ekuilibrium, acak dan chaos
    a.       Ekuilibrium = karena kekuatan umpan balik negative yang menihilkan atau menetralisasi akibat dari perubahan komponen2 lainnya
    b.      Acak = ketidak mampuan atau ketidakmauan kita untuk mendeteksi perilaku system secara lebih cerdas, teliti dan sabar
    c.       Chaos = kondisi kebingungan dan kekacauan yang luar biasa


    BACA BUKU BAB 8 LAGI YG TERAKHIR

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad