ANALISIS BERDASARKAN FILM “SANG PENCERAH” Oleh:Akmal Nasery Basral & Hanung Bramantyo
Praktikum ke :8 Hari ,Tanggal : Senin, 30 Oktober 2011
Ruangan :RK.U1.02 Mata Kuliah :Sosiologi Umum (KPM 130)
ANALISIS
BERDASARKAN FILM
“SANG
PENCERAH”
Oleh:Akmal
Nasery Basral & Hanung Bramantyo
Nama
Praktikan
Yudha Bayu Jati Nugroho
(E14110116)
Nama
Asisten
M.Haikal Catur Saputra
(A24080056)
Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas
Ekologi Manusia
Institut
Pertanian Bogor
2011/2012
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Sinopsis Cerita
Jogjakarta 1867 -1912:
Sepulang dari Mekah, Darwis muda
(Ihsan Taroreh) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21
tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah
/sesat
Melalui Langgar / Surau nya Ahmad
Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang
salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga
tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) sehingga surau Ahmad
Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga
di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan
muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai
Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo.
Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani
isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya
: Sudja (Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah),
Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk
organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju
sesuai dengan perkembangan zaman.
Analisis
ciri-ciri grup pada film Sang pencerah
a.
Grup pendukung
K.H.Ahmad Dahlan
Grup ini terdiri dari pendukung K.H.Ahmad
Dahlan yang berasal dari istrinya, keluarga dekatnya, dan murid-muridnya yang
setia. Istrinya, siti Walidah yang setia kepada beliau, selalu ada di belakang
beliau memberi support, begitu pula
keluarga dekatnya yaitu saudara ipar K.H.Ahmad Dahlan yang meyakinkan beliau
ketika beliau patah semangat sejak langgarnya
dihancurkan kalangan yang meskipun
mereka ditentang keluarga mereka. Kelompok Nasionalis Budi Utomo juga mendukung
beliau. Mereka yang mendukung K.H.Ahmad Dahlan inilah yang terus memberi
dukungan lahir maupun batin.
b.
Grup penentang
K.H.Ahmad Dahlan
Grup penentang ini terdiri atas para
warga Kauman yang tidak setuju atas gerakan pembaharuan yang dibawa K.H.Ahmad
Dahlan. Mereka menuduh kalau apa yang dilakukan beliau tidak sesuai dengan apa
yang di dalam ajaran islam. Demikian pula Kyai Penghulu Kamaludiningrat, Imam
Masjid Gedhe Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang merasa terendahkan atas
sikap K.H.Ahmad Dahlan.
c.
Grup yang
netral atas sikap K.H.Ahmad Dahlan
Grup ini diwakili oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono VII.
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
data-ad-slot="6345313352">
Analisis
Dasar pembentukan grup.
Dasar
pembentukan grup pada film Sang Pencerah, yaitu pada prinsip dasar kepentingan
bersama yang terbagi atas beberapa jenis grup.
a.
Grup pendukung
K.H.Ahmad Dahlan
Dasar pembentukan grup ini adalah
karena rasa percaya terhadap apa yang diajarkan K.H.Ahmad Dahlan.
b. Grup penentang K.H.Ahmad Dahlan
Dasar pembentukan grup ini adalah
karena rasa tidak percaya terhadap apa yang di ajarkan K.H.Ahmad Dahlan, dan
menganggap sesat terhadapnya.
c. Grup yang netral atas sikap K.H.Ahmad Dahlan
Dasar pembentukan grup ini adalah
karena Sri Sultan Hamengkubuwono VII adalah seorang raja yang harus bersikap
bijak dalam keputusannya.
Sistem
Birokrasi
Sistem birokrasi yang timbul adalah
pada organisasi Budi Utomo. Dimana disana terdapat pembagian kerja dan tanggung
jawab yang tegas, antara ketua, hingga jabatan yang paling bawah. Begitu pula
saat di bentuk organisasi Muhammadiyah oleh K.H.Ahmad Dahlan, semua disusun
dengan pembagian kerja yang jelas dan diatur oleh suatu perangkat peraturan
yang konsisten.
No comments
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.