LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOMATIKA DAN INDERAJA KEHUTANAN (MNH (315)) PENGGUNAAN APLIKASI ARCGIS 9.3 - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOMATIKA DAN INDERAJA KEHUTANAN (MNH (315)) PENGGUNAAN APLIKASI ARCGIS 9.3

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOMATIKA DAN INDERAJA KEHUTANAN (MNH (315))
    PENGGUNAAN APLIKASI ARCGIS 9.3

    KELOMPOK : 3  HARI : SELASA
    1.      ANDRIAN HERMAWAN                                E14110009
    2.      YUDHA BAYU JATI NUGROHO                     E14110116




    KOORDINATOR
    1.      Dr. Dra. Nining Puspaningsih, M.S
    2.      Uus Saeful M

    ASISTEN PRAKTIKUM
    1.      Artika Afifatus Sholihah       E14090035
    2.      Sri Wahyuni                           E14100003
    3.      Erfanda Irawan                     E14100054
    4.      Indri Setyawati                      E14100066
    5.      Novita Wulandari                  E14100067
    6.      Luvia Arlenlilia                      E14100068
    7.      Yuni Rismelia Buntang         E14100087








    DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
    FAKULTAS KEHUTANAN
    INSTITUT PERTANIAN BOGOR
    2014

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    PENDAHULUAN
    Latar Belakang

    Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Menurut Ditjen Planologi Kehutanan (2009), Sistem Informasi Geografis adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis .

    SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, untuk menggunakan data yang telah bereferensi geografis maka terlebih dahulu harus dilakukan georeferencing untuk mengubah koordinat hasil scanning menjadi koordinat bersatuan decimal degree. Proses perolehan data spasial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang paling dikenal adalah dengan cara digitasi.

    Proses digitasi akan mengubah obyek titik, garis, atau poligon analog pada sebuah hard copy menjadi bentuk data vektor digital (Andre 2011) . Selanjutnya proyeksi koordinat dibutuhkan untuk kemudian digunakan menghitung luas setiap jenis penggunaan hutan.Pembuatan kelas ketinggian, lereng dan aspek, kegiatan ini diawali dengan pembuatan TIN. TIN adalah model data berbasis vektor yang tersusun dari segitiga- segitiga tidak beraturan setelah itu dilakukan classify dan query semua pada semua kelas. Bentuk hasil – output dalam SIG dapat berbagai macam bentuk ,hard copy ataupun Soft copy, berbentuk table, dan grafik Proses Pembuatan akhir dari SIG sering disebut dengan pembuatan Layout. Layout merupakan kumpulan dari berbagai elemen peta yang disatukan dalam sebuah halaman. Elemen peta pada dasarnya terdiri dari satu atau lebih data frame (yang berisi satu set layer-layer peta), skala grafis/teks, orientasi, judul peta, teks deskripsi, dan legenda. Melalui proses layout, pengguna sistem informasi ini dimungkinkan untuk memuat semua komponen grafis (yang diinginkan untuk tampil di dalam sebuah komposisi peta), kemudian menyusunnya untuk mendapatkan bentuk yang paling baik, dan akhirnya mencetaknya ke dalam media hardcopy.

    Tujuan
    Tujuan dari praktikum Geomatika dan Inderaja Kehutanan ini adalah;
    1.      Mengerti langkah untuk mengubah koordinat peta ke decimal degree
    2.      Mengerti proses digitasi peta dengan obyek titik, garis, dan polygon.
    3.      Melakukan proses proyeksi koordinat.
    4.      Pembuatan kelas ketinggian, lereng dan aspek
    5.      Melakukan layout peta
         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">


    METODOLOGI (Georeferencing)
    Waktu dan Tempat
                Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Remote Sensing dan Geographic Information System Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 16 April 2014 pukul 09.00 – 12.00 WIB
    Alat dan Bahan
                Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Software ArcGIS 9.3 dan bahan yang digunakan adalah Peta Kelas Kerawanan di Taman Nasional Gunung Merapi.
    Prosedur Kerja
                Adapun prosedur kerja yang dilakukan ada beberapa tahapan yaitu
    ·         Step 1
    1.      Buka aplikasi ArcGIS
    2.      Tambahkan data layer dengan klik ‘add data’ dan tentukan lokasi dimana data disimpan dengan nama ‘Peta kelas kerawanan. JPG’
    3.      Sebelumnya disetting sesuai dengan koordinat lokasi WGS 1984
    4.      Lakukan koreksi titik ikat pada empat sudut  peta di posisi (+)
    5.      Add control point – enter coordinates
    Titik 1: X = 104.367000;Y = -7.517000
    Titik 2: X = 104.483000;Y = -7.517000
    Titik 3: X = 104.367000;Y = -7.600000
    Titik 4: X = 104.483000;Y = -7.600000
    6.      Lakukan Rectify
    7.      Simpan sesuai gambar
    8.      Lakukan penyesuaian kembali dengan koordinat WGS 1984 – Data Frame Properties – coordinate system – WGS 1984


    Hasil
    Gambar hasil koordinat
    METODOLOGI (Digitasi peta)
    Waktu dan Tempat
                Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Remote Sensing dan Geographic Information System Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 23 April – 7 Mei 2014 pukul 09.00 – 12.00 WIB
    Alat dan Bahan
                Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Software ArcGIS 9.3 dan bahan yang digunakan adalah Peta Kelas Kerawanan di Taman Nasional Gunung Merapi.
    Prosedur Kerja
                Adapun prosedur kerja yang dilakukan ada beberapa tahapan yaitu
    1.      Lakukan penyesuaian kembali dengan koordinat WGS 1984 – Data Frame Properties – coordinate system – WGS 1984


    2.      Buka Arc Catalog – tentukan lokasi penyimpanan – File – current folder – sharpfile –


    3.      Create New Sharpfile – beri Nama : sbm_lutung_jawa, dan feature type: point

    4.      Posisikan skala dengan ukuran yang nyaman

    5.      Editor – Start Editing

    6.      Sketch Tool
    7.      Buka kembali pada ArcCatalog seperti diawal dan buat sharpfile dengan nama Admin_kec dan type polyline

    8.      Lakukan snapping dengan membatasi batas kecamatan

    9.      Buka kembali pada ArcCatalog seperti diawal dan buat sharpfile dengan nama Kelas_Rawan dan type Polygon
    10.  Lakukan pembatasan polygon Editor – Start Editing






         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">



    11.  Lakukan Clip pada daerah yang berada di tengah polygon


    12.  Selesai membatasi daerah rawan
    Hasil
    Gambar 1. Sebaran Lutung Jawa
    Gambar2. Administrasi Kecamatan
    Gambar3. Kelas rawan Bencana


    METODOLOGI (Topology, Editting, Atributting)
    Waktu dan Tempat
                Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Remote Sensing dan Geographic Information System Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 14 Februari 2014 pukul 09.00 – 12.00 WIB
    Alat dan Bahan
                Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Software ArcGIS 9.3 dan bahan yang digunakan adalah Peta Kelas Kerawanan di Taman Nasional Gunung Merapi.
    Prosedur Kerja
                Adapun prosedur kerja yang dilakukan ada beberapa tahapan yaitu
    1.      Buka ArcCatalog File – New – File Geodatabase

    2.      Klik kanan pada ArcCatalog – New – Feature dataset

    3.      Open attribute pada Kelas_Rawan dan terlihat ID semua 0

    4.      Kembali pada ArcCatalog dan perhatikan lokasi File Kelas_Rawan


         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">


    5.      Klik kanan pada Kelas_Rawan – Export – To Geodatabase (single)

    6.      Pada Output buat file didalam folder merapi.gdb dengan nama D_Rawan – add

    7.      Mengubah ke Feature class, input:Kelas_Rawan.shp, Output:D_Rawan -- ok

    8.      Kembali pada ArcCatalog – pada file D_Rawan – klik kanan – new – topology



    9.      Kembali ke layer awal, klik insert – data frame

    10.  Klik geser D_Rawan_Topology ke data frame yang baru dibuat

    11.  Lakukan penggabungan daerah – daerah yang lebih kecil ke daerah yang lebih besar dengan merge

    12.  Kembali ke ArcCatalog – klik kanan pada D_Rawan_Topology – Surveying – to Geodataset (single) – output beri nama : Merapi.gdb


    13.  Ganti warna layer pada Kelas_Rawan – klik kanan Atributes


    14.  Selesai

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    Hasil

    METODOLOGI (Analisis Permukaan)
    Waktu dan Tempat
                Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Remote Sensing dan Geographic Information System Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 21 April 2014 pukul 09.00 – 12.00 WIB
    Alat dan Bahan
                Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Software ArcGIS 9.3 dan bahan yang digunakan adalah Peta Kelas Kerawanan di Taman Nasional Gunung Merapi.
    Prosedur Kerja
                Adapun prosedur kerja yang dilakukan ada beberapa tahapan yaitu


    Buat TIN
    3D analyst- attribute of cntur-pihlih elevasi 0- start edit-deleted selected- stop editor

    Double klik yang TIN-Symbologi-hilangkan check edge types-ok
    Double klik pad TIN-zoom to layer
    3D analysist-surface analyst-slope input TIN pilih percent output 30






    dst.........
    Clear selection


         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">



    Klik kanan di slope-summarize






    3D analyst-convert-raster to feature




    Hasil
    Tabel 1 slope
    Tabel 2 elevasi
    Tabel 3 aspect



         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    METODOLOGI (Penentuan Fungsi kawasan Hutan)
    Waktu dan Tempat
                Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Remote Sensing dan Geographic Information System Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 21 April 2014 pukul 09.00 – 12.00 WIB
    Alat dan Bahan
                Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Software ArcGIS 9.3 dan bahan yang digunakan adalah Peta Kelas Kerawanan di Taman Nasional Gunung Merapi.
    Prosedur Kerja
                Adapun prosedur kerja yang dilakukan ada beberapa tahapan yaitu
    1.  Buka data stasiun CH bogor dan batas_area. Lalu pilih 3D analysis tools - raster interpolation - IDW- input : stasiun_CH_bogor. Z value field : ICHT_FINAL. Output cell = 30 – ok
    2.        Enviroment setting - general setting, extent = same a layer batas_area - save : idw_stasiun_1. Didapat nilai curah hujan terendah 14.5 dan tertinggi 24.59 termasuk kelas 2 dan 3 berdasarkan skor CH.
    3.        3D analysis reclassify - class : 2- pada break value yang bagian atas diganti 20.7  (perhitungan berdarkan CH) yang bagian bawah tetap, method: equal interval- ok

    4.        3D analysis - convert- raster to feature - save ke folder GIS_S_1. Nama : curah_hujan – ok
    5.        Pada curah hujan  klik kanan - open attribute tabel - jika ada 24 maka harus dihapus
    6.        Buat kolom baru - option -> add field - KIH dan Skor_IH

    7.        Pilih grid code 1 - klik kanan - calculator - masukan nilai 2 - ok - untuk grid code 2 masukan nilai 3 - ok - untuk menghilangkan pilih select - option - clear selection
    8.        Untuk menghitung KIH - klik kanan KIH - calculator -  KIH klik 2x kemudian ketik nilai 10 - ok
    9.        Klik layer batas area
    10.    Memotong data curah hujan dengan batas area - analisis tools- extract - clip-input : curah hujan - clip : batas area ->ok
    11.    Membuat layer baru -  insert - data frame - nama layer : Analysis_Fungsi_Hutan
    12.    Memindahkan data lereng, tanah, curah hujan clip pada layer baru
    13.    Pada lereng klik kanan - open attribute tabel - buat kolom baru untuk curah hujan
    14.    Analysis tools - overlay - intersect - input : tanah, curah hujan clip, lereng - ok
     
    15.    Membuka tabel tanah_intersect - buat tabel baru : tot_skor (dimana tot_skor = skor_KI + skor_JT + skor_IH

    16.    Membuat kolom baru : ket_FH dengan length : 20 dan type : text
    17.    Untuk mengisi ket_FH - blok ket_FH - options - select by attribute - tot skor <= 124 - apply- klik kanan ket_FH - field calculator - Ketik “HP” -> ok
    18.    Option- klik tot_skor - select by attribute - tot_skor > 124 and tot_skor <= 174 - apply
    19.    Untuk HL > 174
    20.    Option - select by attribute - kelas_lereng klik Getoniu 45% atau lebih

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    21.    Klik selected - klik ket_PH - field calculator “HL”
    22.    Menghitung luas - xtools pro - tabel operation - calculate area - satuan diubah menjadi mm -  beri chek untuk ha - ok
    23.    Menghitung HP dan HL- klik kanan - summarize - klik hectare- sum
    24.    Tabel sum_output klik kanan -save as F_hutan
    25.    Untuk menghilangkan garis tepi agar terlihat lebih halus - double klik CH_clip_intersep - categoris - uniqe value - value field - ket_FH - add all value - warna jenis HL, HP, HPT - ok, akan didapatkan hasil akhir seperti ini

    Hasil
    Tabel 4 Fungsi Hutan
    Tabel 5 Fungsi Hutan_K


    METODOLOGI (Layout Peta)
    Waktu dan Tempat
                Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Remote Sensing dan Geographic Information System Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 20 Februari 2014 pukul 09.00 – 12.00 WIB
    Alat dan Bahan
                Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Software ArcGIS 9.3 dan bahan yang digunakan adalah Peta Kelas Kerawanan di Taman Nasional Gunung Merapi.
    Prosedur Kerja
                Adapun prosedur kerja yang dilakukan ada beberapa tahapan yaitu
    1.    Buka file F_Hutan, maka akan tampak seperti dibawah
    2.    Double klik pada fungsi kawasan hutan-symbology-catagories, pilih value field-Ket_Fh-add all value-ubah warna sesuai keinginan, klik pada value untuk merubah tulisan HL menjadi Hutan lindung dan lakukan hal yang sama pada HP dan HPT-OK
    3.    Atur page setup seperti gambar diatas. Klik layout view - file - page and print setup -  size : A4 – landscape select -  OK
    4.    Satuan diganti menjadi meter ­, klik kanan  properties – general- units map : meter
    5.    Klik icon new rectangle - membuat kotak hingga peta tertutup semua - fill color : no color.
    6.    Double klik garis pinggir - warna diganti dan outline diganti juga menjadi
    7.    Member koordinat - klik peta- klik kanan properties grid - new grid - pilih measure grid utm next - pilih huruf dan size ok – next - check place and border - ok - style - properties label - additional properties - number format  -rounding : 0  OK
    8.    Klik new rectangle - new line - buat pembatas dua garis width : 2

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    9.    Insert - nort arrow properties untuk membuat arah mata angin
    10.    Insert - skala text - pilih 1:200000 - properties atur huruf dan size sesuai kehendak.
    11.    Insert - scale bar - pilih model skala - double klik division unit kilometer number of division, subdivision Gap : 3
    12.    Blok peta dan garis -  klik  - center
    13.    Insert legend- legenda diganti keterangan- size :  12
    14.    Insert - data frame - add kab bogor - buka F_hutan, batas area
    15.    Insert – text- tanggal 21 Mei 2014 oleh Andrian Hermawan (E14110009) dan Yudha B.J. Nugroho (E14110116)  ok
    16.    File export map - file name - save as type : JPEG  save: layout  ok
    Hasil
    Gambar 1 Layout Peta



     SELENGKAPNYA DISINI

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad