Mari Berfikir Tentang, Rumah Sakit Darurat - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Mari Berfikir Tentang, Rumah Sakit Darurat



         Penyebaran virus Covid19 yang semakin masif, membuat banyak Rumah Sakit (RS) di negeri ini kelimpungan. Keterbatasan alat kesehatan, mulai dari Alat Pelindung Diri (APD), hingga alat bantu pernapasan bagi pasien yang dirawat pun menjadi dilema.
         Tenaga kesehatan mulai dari Perawat, Dokter, hingga staf RS pun dibuat bekerja ekstra waspada. Dengan makin bertambahnya pasien positif Covid19 ini, tenaga medis yang tersedia tentu tidak mampu menangani dengan maksimal.
         Selain itu, RS di seluruh daerah di Indonesia juga sudah mempersiapkan jika terdapat pasien didaerah yang terkonfirmasi positif Covid19.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Ada hal menarik tentang program pemerintah pusat dalam menangani pasien Covid19 yang semakin bertambah. Pemerintah pusat memerintahkan pembangunan RS Darurat di Pulau Galang, Riau. Memang fasilitas yang digunakan merupakan ex kamp pengungsi Vietnam yang dahulu dikelola oleh PBB kemudian dilakukan renovasi dan penambahan fasilitas penunjang lainnya.
    Gambar 1 : Pembangunan RS Darurat Covid19 di Pulau Galang, yang digadang dapat dipergunakan Senin 6 April 2020 (Sumber : https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/foto-aerial-progres-pembangunan-rumah-sakit-khusus-corona-covid-19_200325162355-644.jpg

         Namun Penulis beranggapan, ada yang salah dengan hal ini.
         Dikatakan pembangunan RS Darurat Covid19 ini ditargetkan cepat selesai dan segera dapat dipergunakan. Namun apakah tidak salah jika penempatan RS yang urgensinya darurat justru berada di pulau nan jauh di sekitar Natuna?.
         Padahal sampai saat ini, jumlah penderita positif Covid19 paling banyak berada di DKI Jakarta. Untuk apa RS nya jauh sampai ke Riau. Bukankan akan memakan waktu dan biaya lebih jika memindahkan dan merujuk pasien kesana.
         Dahulu banyak masyarakat menganggap, di Pulau Galang karena lokasinya yang terisolir dan tepat untuk penanganan wabah yang jauh dari pemukiman padat penduduk. Tapi itu menjadi kesalahan besar jika saat ini pasien bukan lagi jumlah yang sedikit.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

         Jika melihat disekitar DKI Jakarta, tentu banyak pulau yang bisa dijadikan lokasi RS Darurat ini. Kabupaten Kepulauan Seribu, atau Kepulauan Karimun Jawa di Jawa Tengah, bahkan jika perlu menggunakan Pulau – pulau reklamasi di utara Jakarta yang kita ketahui sudah lebih banyak terbangun fasilitas publik terbengkalai.
    Gambar 2 : Pulau D Reklamasi Teluk Jakarta, berhias fasilitas publik mewah, namun bak kota mati (Sumber : https://mmc.tirto.id/image/otf/500x0/2018/12/07/pulau-d-reklamasi-tirto.id--1_ratio-16x9.jpeg)

         Apakah tidak menjadi pertimbangan pemerintah sebelumnya untuk menggunakan pulau reklamasi itu, atau sengaja tidak menyinggungnya sama sekali. Jika alasan penggunaan Pulau Galang, karena sudah ada bangunan ex kamp pengungsi Vietnam, bukankah di Pulau Reklamasi juga terdapat bangunan ruko – ruko super mewah, dan lagi akses masuk juga terbatas.
         Mari kita berfikir.
         -------------------
         Schrijver.
         2020. ©. Yudha BJ Nugroho. All Right Reserved.
         Subscribe.



    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad