Kucuran Dana Ditengah Pandemi - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    Kucuran Dana Ditengah Pandemi



        Kebijakan social distancing dan physical distancing yang dicanangkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid19, tentunya menimbulkan dampak nyata di masyarakat. Terutama para pekerja harian yang setiap hari bekerja demi mendapatkan penghasilan bagi kebutuhan hidupnya.
    Gambar 1 :Presiden Joko Widodo. Ilustrasi. (Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjAYtduf_XXHtNtDWrZMDc1biWRZQFkCPDYmfNqvlS2SM9u0wTO1wRypzq-GFphYCzwr4RkEXUGSqLcSz9fEMjFlXvazZd7lryqsAs1k6O4xhrAdV9H0fVhQbTREl9w0WBcqQ9KIz1ON8Lo5-JyzDKpqZHQe86Ls__aTDIEWZs=)

        Sektor jasa merupakan salah satu yang terdampak cukup besar, seperti contohnya Ojek Daring. Setiap hari mereka berkeliling kota menawarkan jasa antar jemput, orang ataupun barang.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

        Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai hari ini, 10 April 2020 diberlakukan di Jakarta, membuat para pengemudi Ojek Daring mengalami penurunan orderan.
    Dilansir pemberitaan media elektronik, mereka dalam sehari bisa mendapatkan 10 hingga 15 orderan, namun di hari pertama penerapan PSBB, hingga tengah hari mereka hanya mendapatkan 2 hingga 3 orderan.
        Bahkan pengguna aplikasi Ojek Daring di sekitar Jakarta, mengalami pengubahan. Fitur pemesanan angkutan penumpang, seketika menghilang, dan hanya menyisakan angkutan barang dan pemesanan makanan saja.
        Ilustrasi nyata dari penurunan pendapatan yang cukup signifikan ini, praktis membuat banyak masyarakat kebingungan. Kebutuhan sehari – hari yang tetap harus terus berjalan, namun pemasukan berkurang.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

        Untuk itulah pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus ekonomi guna membantu masyarakat yang kesulitan ditengah pandemi covid19 ini.
        Mulai dari penggratisan pemakaian listrik bagi pelanggan 450 KV, hingga yang terbaru, mulainya distribusi Kartu Pra Kerja yang menyasar para pekerja harian dan karyawan yang terkena pengurangan perusahaaan tempat ia bekerja sebelumnya.
    Gambar 2 : 6 Jaring Pengaman Sosial (Sumber : https://kuasakata.com/other/filemanager/userfiles/2020/April/7/Dana_Jaring_Sosial.jpg)

        Nominalnya pun cukup besar, bahkan mencapai tiliunan rupiah, yang terbagi dalam beberapa program. Kartu Pra Kerja menjadi salah satu program yang diamati Penulis. Program ini telah menjadi salah satu ‘jurus’ kampanye pada pilpres tahun lalu. Namun mengapa saat pandemi sepeti sekarang program ini baru dijalankan.
        Apakah memanfaatkan keadaan, ataukah karena jeritan rakyat yang terdampak pandemi?.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

        Kalau memang berniat menepati janji kampanye, mengapa saat rakyat menjerit kenaikan iuran BPJS, Tarif Dasar Listrik beberapa bulan lalu, tidak didengar sama sekali?.
        Seharusnya saat itu, jika memang pemerintah berniat menepati janji kampanye dan melindungi ekonomi masyarakat, saat itu pula program ini dijalankan.
        Malahan ditengah jeritan rakyat saat itu, pemerintah dengan pongahnya malah mengumumkan ambisi untuk pindah ibukota, dengan dalih pemerataan ekonomi.
        Nah coba saat ini kita berfikir, dana yang dikucurkan pemerintah saat ini sangatlah besar, triliunan. Ini menunjukkan pemerintah sebenarnya punya dana dari pajak rakyat yang lebih dari cukup. Lantas mengapa dengan besarnya dana tersebut, dahulu pemerintah masih getol menaikkan iuran BPJS, padahal dimana-mana rakyat menolak.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

        Apakah dana tersebut sengaja disimpan untuk pindah ibukota, ataukah untuk apa?.
        ------------------
        Schrijver.
        2020. ©. Yudha BJ Nugroho. All Right Reserved.
        Subscribe.

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad