PRODUKTIVITAS KERJA PEMANENAN HUTAN - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    PRODUKTIVITAS KERJA PEMANENAN HUTAN

    PRODUKTIVITAS KERJA
    Oleh Kelompok 3 :
    1.      Febi Anggia Sri Pratomo                    E14110005
    2.      Miftahol Wahyuni                               E14110007
    3.      Apri Wijaya                                         E14110008
    4.      Reni Dyah Anom Mulati                    E14110063
    5.      Dita Amari Meysiska Sari                   E14110110
    6.      Farahiyah Nur Filailly                         E14110114
    7.      Yudha Bayu Jati Nugroho                  E14110116

    Dosen :
    Dr. Efi Yuliati Yovi, S.Hut,M.Life.Env.Sc
    Asisten :
    1.      Septi Muflikhatul B.               E14090069
    2.      Niken Larasati                         E14090070


    BAGIAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA HUTAN
    DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
    FAKULTAS KEHUTANAN
    INSTITUT PERTANIAN BOGOR
    2013

    PENDAHULUAN
    Latar Belakang
    Hutan merupakan sumber daya alam yang memiliki pernanan penting dalam pembangunan nasional, sehingga erlu diusahakan dan dikelola dengan baik agar keberadaanya tetap dapat lestari dan hasil yang diperoleh tetap optimal. Salah satu hasil hutan yang bermanfaat langsung bagi perekonomian adalah kayu dan akan memiliki nilai ekomoni apabila telah sampai kepada konsumen atau pasar. Nilai ekonomi dapat diperoleh dengan melakukan kegiatan pemanenan, yaitu kegiatan penebangan dan pembagian batang, penyaradan dan pengankutan.
                Penyaradan sebagai salah satu hal penting dalam kegiatan pemanenan, merupakan kegiatan membawa kayu dari tunggak menuju tempat pengumpulan sementara (TPn). Kegiatan penyaradan pada umumnya sebagian besar dilakukan secara manual, karena ketersedian tenaga kerja relatif banyak. Penyaradan manual memiliki kelemahan antara lain keterbatasan kemampuan mengatasi lereng dan produksi yang kecil persatuan waktu. Walaupun demikian kegiatan pemanenan baik penebangan, pembagian batang maupun penyaradan masih dilakukan secara manual karena alasan keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan. Sistem manual tersebut dikombinasikan dengan sistem pengupahan berdasarkan hasil kerja per unit keluaran.
                Oleh karena itu perlu diketahui produktivitas tenaga kerja agar dapat ditentukan pula jumlah tenaga kerja dalam luasan tertentu yang berdasarkan pengkuran waktu kerja.

    Tujuan
    Tujuan dari praktikum ini yaitu menentukan jenis pekerjaan yang akan diteliti, menentukan elemen/unsur kerja dan melakukan pengukuran waktu kerja serta menganalisis waktu kerja dan produktivitasnya.


    METODE PRAKTIKUM
    Waktu dan tempat
    Praktikum ini dilakukan di depan Lab GPHH 105 (Pemanenan Hasil Hutan), Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB pada hari Rabu 20 November 2013 pukul 12.30 - 15.00 WIB.

    Alat dan Bahan
                Alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah sapi – sapi, kamera handphone, tallysheet, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah log kayu. 

    Prosedur Kerja
    Adapun prosedur kerja yang dilakukan pertama di siapkan log yang akan disarad, sapi – sapi, dan kamera (dokumentasi dan pencatatan waktu), sebelum dilakukan penyaradan log dengan sapi – sapi, log diukur volumenya terlebih dahulu dengan rumus V = 0,25 π d2 t (satuan m3) di mana d = diameter log, d = (du + dp)/2 dan t = panjang log, lalu dilakukan kegiatan penyaradan secara manual dengan dua orang tenaga manusia dan alat sapi – sapi satu orang lagi melakukan dokumentasi berupa video, untuk mengetahui waktu standar kerja (waktu efektif, waktu tidak efektif dan waktu lelah) yang diperlukan untuk menghitung tingkat produktivitas kerja, video ini dilakukan sepanjang kegiatan penyaradan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali ulangan, setelah itu dicari waktu standar dengan rumus Waktu standar = WD + 20% WD + 5% WD dengan waktu standar yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah waktu standar rata-rata dari ketiga ulangan. Produktivitas dapat dicari dengan rumus output / input, Output berupa volume log (m3), dan input berupa waktu standar kerja (jam).



    HASIL DAN PEMBAHASAN
    Hasil
    Tabel 1. Hasil Pengukuran Dimensi Pohon
    Diameter Ujung (m)
    Diameter Pangkal (m)
    Panjang (m)
    Volume (m)
    0,22
    0,20
    2,28
    0,0789






    Tabel 2. Hasil Pengukuran Waktu Kerja 

    Ulangan
    Start-Finish (detik)
    Waktu tidak Efektif (detik)
    WD (detik)
    WS (jam)
    1
    34
    1
    33
    0,011
    2
    27
    2 ; 1
    24
    7,78x
    3
    25
    2 ; 1 ; 1
    21
    7,29x

    Pembahasan
    Pada praktikum pengukuran waktu kerja dan produktivitas ini Metode penyaradan yang digunakan adalah sistem manual dengan tenaga manusia, alat yang digunakan dalam simulasi penyaradan adalah menggunakan  alat sapi-sapi. Kayu yang digunakan dalm praktikum ini memiliki diameter 21 cm dan panjang kayu 2,28 m serat memiliki volume sebesar 0,0789 cm³. Simulasi penyaradan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.
    Penyaradan merupakan kegiatan memindahkan kayu dari tempat penebangan (tunggak) ke tempat pengumpulan kayu sementara (TPn) yang terletak di pinggir jalan angkutan. Penyaradan sebagai tahap awal dari kegiatan pengangkutan dengan tujuan memindahkan kayu dengan cepat dan murah (Elias, 2008; Conway, 1982). Produktivitas kerja memiliki pengertian sebagai perbandingan antara jumlah hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.. perhitungan produktivitas dengan tenaga kerja sebagai faktor pembagibanyak digunakan dalam analisis pekerjaan-pekerjaan kehutanan. Staaf dan Wiksten (1984) menyatakan bahwa ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pemanenan hutan agar biaya pengeluaran kayu relatif rendah. Tiga hal tersebut adalah (1) pilihan cara mekanisasi, (2) pilihan waktu pemanenan dan (3) pemusatan teknik operasi pemanenan pada waktu dan ruang yang tepat
    Produktivitas penyaradan dipengaruhi oleh ukuran kayu, topografi, cuaca, jarak sarad, keterampilan tenaga kerja dan keadaan tanah (Dipodiningrat, 1980). Tanah yang lembek, topografi yang berat, ukuran kayu yang kecil dan keterampilan tenaga yang rendah akan mengurangi produktivitas penyaradan. Penyaradan manual mempunyai empat elemen kerja yakni berjalan kosong menuju kayu yang akan disarad, memuat kayu ke atas kuda-kuda dan menyarad kayu ke betou dan membongkar muatan ke atas betou. Uraian elemen kerja tersebut adalah sebagai berikut : (1). Berjalan kosong menuju kayu yang akan disarad , yakni regu sarad berjalan menuju kayu yang akan disarad sambil menarik alat kuda-kuda. Penarikan alat sarad menuju kayu yang akan disarad dilakukan oleh 2 orang; (2). Memuat, yakni kegiatan menaikkan kayu ke atas kuda-kuda sampai kayu siap disarad. Kegiatannya meliputi memasang penyangga pada alat sarad agar stabil, memasang landasan (ender-ender) sebagai tempat menggulingkan kayu ke kuda-kuda, mengungkit dan mendorong kayu ke atas alat kuda-kuda dengan menggunakan locak dan mengatur posisi kayu di atas alat sarad agar seimbang; (3). Menyarad, meliputi memasang tali penarik dan menyarad; (4). Membongkar dan mengatur kayu di betou dengan menggunakan locak (Muhdi, 2002).
    Kussriyanto (1993)menyatakan bahwa mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan melakukan penyempurnaan pada 4 hal, diantaranya menghilangkan praktik kerja tidak produktif, menyempurnakan metode kerja, menyempurnakan manajemen personalia, mengganti tenaga manusia dengan mesin. Sastrawinoto (1985) menyatakan salah satu wahana peningkatan produktivitas yang dapat dipergunakan adalah studi kerja atau penelitian kerja atau telaah kerja (work study), yang terdiri atas : (1) telaah metode (methods study) yang berupaya untuk mengevaluasi metode yang sedang berjalan, untuk kemudian mengajukan metode baru tang lebih efektif,untuk mencapai dan memperbesar keluaran; dan (2) pengukuran kerja (work measurement) yang berupaya untuk mengetahui kecepatan kerja untuk kemudian menentukan prosedur mempertinggi tingkat keterampilan tenaga kerja agar lebih mampu bekerja cepat dan efisien.
    Pengukuran kerja didefinisikan sebagai penerapan teknik yang direncanakan untuk meetapkan waktu bagi pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang ditetapkan. Penelitian waktu kerja menurut ILO (1983) adalah teknik pengukuran kerja untuk mencatat jangka waktu dan perbandingan kerja mengenai unsur pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam keadaan tertentu pula untuk kemudianmenganalisis keterangan ituingga diketemukan waktuyang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan itu padatingkat prestasi tertentu.
    Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil produktivitaspenyaradan adalah 3,035 m³/jam. Nilai produktivitas tersebut didapat dari hasil perbandingan antara output dengan input. Outpu didapatkan dari perhitungan volume kayu yang disarad yaitu sebesar 0,0789 m³ sedangkan input didapat dari nilai rata-rata hasil perhitungan waktu standar dalam penyaradan yaitu selama 0,026 jam. Simulasi penyaradan dilakukan sebanyak tiga kali. Waktu yang dibutuhkan pada simulasi penyaradan yang pertama adalah selama 34 second, simulasi penyaradan yang ke dua selama 27 second dan simulasi penyaradan yang terakhir selama 24 second. waktu yang didapatkan dari hasil simulasi penyaradan ini, dapat digunakan untuk menghitung waktu dasar dengan mempertimbangkan waktu tindak efektif dan waktu mansiawi. Dalam proses penyaradan terdapat waktu tidak efektif yang disebabkan kurang berpengalamannya praktikan dalam proses penyaradan, bercanda, kurang sempurnanya metode kerja, masih terdapat praktik kerja tidak produktif dan lain-lain. Hal ini menyebabkan produktivitas dalam penyaradan menjadi menurun. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja diantaranya menyempurnakan metode kerja,  menghilangkan praktik kerja tidak produktif, mengganti tenaga manusia dengan mesin, menyempurnakan manajemen personalia.



    SIMPULAN
    Pada praktikum ini mahasiswa melakukan pengukuran waktu kerja dan produktivitas dengan melakukan penyaradan log kayu pada jalur yang telah ditetapkan. Dengan mengukur volume log kayu dan waktu standar yang dibutuhkan untuk melakukan unsur-unsur kerja, dapat diketahui produktivitas kerja yang dilakukan.

    DAFTAR PUSTAKA
    Dipodiningrat S. 1980. Prestasi kerja dan biaya traktor sarad (Studi kasus di PT BFI Kalimantan Timur). Bogor(ID) : Proc. Seminar Eksploitasi Hutan. Lembaga Penelitian Hasil Hutan Bogor
    Elias. 2008. Pembukaan Wilayah Hutan. Bogor(ID) : IPB Press
    ILO. 1983. Penelitian kerja dan Pengukuran kerja (Terjemahan). 263pp. Jakarta(ID) : Erlangga
    Kussriyanto B. 1993. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. 235pp. Jakarta(ID) : Pustaka Binaman Pressindo
    Muhdi. 2002. Penyaradan kayu dengan sistem kuda-kuda di hutan rawa gambut (Studi Kasus di Areal HPH PT Kurnia Musi Plywood Industrial Co. Ltd, Prop. Sumatera Selatan). Medan(ID) : Fakultas Kehutanan, Program Ilmu Kehutanan. Universitas Sumatera Utara
    Sastrowinoto S. 1985. Meningkatkan produktivitas dengan ergonomi. 263pp. Jakarta(ID) : Pustaka Binaman Pressindo











    LAMPIRAN
    1.      Perhitungan Volume Pohon

    Diameter ujung    =  = 0,22 m

    Diameter pangkal =  = 0,20 m

    Diameter pohon   =      =  = 0,21 m

    Volume pohon     =  πp   =  x 3,14 x  x 2,28
    = 0,0789



    2.      Perhitungan Produktivitas Kerja

    WD  = StartFinish – Waktu tidak Efektif


     = 34 detik – 1 detik = 33 detik

     = 27 detik – 2 detik – 1 detik = 24 detik

     = 25 detik – 2 detik – 1 detik – 1 detik = 21 detik


    WS  =  WD + 20% WD + 5% WD

     = 33detik + 0,2(33detik) + 0,05(33detik) = 41,25detik = 0,011jam

     = 24detik + 0,2(24detik) + 0,05(24detik) = 28detik = 7,78 x jam

    = 21detik+0,2(21detik) +0,05(21detik)= 26,25detik = 7,29 x jam

    WS rata-rata =  = 0,011jam + (7,78 x )jam + (7,29 x )jam = 0,026 jam


    Produktivitas kerja =  =  = 3,035 /jam



    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad