PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI - yudhabjnugroho™

Header Ads

  • Breaking News

    PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI


    PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI

    Oleh:

    Yudha Bayu Jati Nugroho      E14110116







    Fakultas Kehutanan
    INSTITUT PERTANIAN BOGOR
    2011








    DAFTAR ISI





         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">



    BAB I

    PENDAHULUAN




    1.1 LATAR BELAKANG

    Menurut Jakes Seto (2011) Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi mampu menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Sehingga tanaman padi merupakan salah satu bidang pertanian yang digalakkan di indonesia.
    Pada tanaman padi terdapat banyak hama dan penyakit yang menyerang, sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi padi tersebut. Sedangkan di daerah-daerah pelosok Indonesia masih banyak petani yang belum mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Selain itu juga mereka belum mengetahui  cara-cara pengendalian yang tepat terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Berdasarkan keaadan tersebut, pada karya tulis ini kami mengangkat judul “ Pengenalan Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi “.

    1.3 TUJUAN

                Tujuan dari ditulisnya karya tulis ini adalah untuk mengetahui  jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi   dan cara-cara pengendaliannya.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA




    2 .1 Ciri-ciri Umum

     Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim: Graminae atau Glumiflorae). Padi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak,dan berurat daun sejajar.


     2.2 Reproduksi

    Dalam artikel yang berjudul “ Bercocok tanam padi “, padi merupakan tanaman yang memiliki proses penyerbukan sendiri, karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri. Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endospermia. Pada akhir perkembangan, sebagian besar bulir padi mengadung pati di bagian endospermia. Bagi tanaman muda, pati berfungsi sebagai cadangan makanan. Sedangkan bagi manusia, pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    2.3 Keanekaragaman budidaya

                Adapun jenis-jenis pada yang ada di Indonesia, diantaranya :
    Padi gogo
    Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.
     Padi rawa
    Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.

    2.4 Keanekaragaman tipe beras/nasi

     Padi pera
    Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera adalah padi pulen. Sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan berbagai jenis beras yang dijual di pasar Indonesia tergolong padi pulen. Penggolongan ini terutama dilihat dari konsistensi nasinya.
    Ketan
    Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya. Patinya didominasi oleh amilopektin, sehingga jika ditanak sangat lekat.
    Padi wangi
    Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa tempat di Asia, yang terkenal adalah ras 'Cianjur Pandanwangi' (sekarang telah menjadi kultivar unggul) dan 'rajalele'. Kedua kultivar ini adalah varietas javanica yang berumur panjang. 


         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    BAB III

    METODE PENULISAN



    3.1 Pendekatan Penulisan 

    Adapun pendekatan penulisan KTI ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah peulisan yang mengolah data yang berasal dari lapangan kemudian dijadikan dalam bentuk kata-kata atau dideskripsikan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Proses penulisan ini juga dapat disajikan dalam bentuk presentase yang kemudian dijabarkan dalam bentuk kata-kata.

     3.2 Cara Pengambilan Data

    Adapun pengambilan data ini dilakukan melalui studi pustaka yang berdasarkan sumber dari  artikel yang berjudul “ Bercocok Tanam Padi “ dan dari buku-buku karya  Andi hakim nasution dan Jakes Seto.



    BAB IV

    PEMBAHASAN




    4.1 Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

               Menurut Jakes Seto (2011), hama dan penyakit pada  tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan dan perkembangan padi itu sendiri. Di Indonesia, kehilangan hasil padi  akibat serangan hama diperkirakan mencapai 200.000 – 300.000 ton per tahun. Adapun macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi yaitu wereng, walang sangit, burung,  tikus, dan penyakit HBD.
            Pada tanaman padi terdapat dua jenis hama wereng, yang pertama yaitu  wereng penyerang batang padi. Adapun yang termasuk jenis wereng  ini yaitu wereng padi coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera). Wereng ini dapat  merusak tanaman padi dengan cara mengisap cairan batang padi. Saat ini hama wereng paling ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat menularkan virus. Gejalanya,yaitu tanaman padi menjadi kuning, mengering,  padi seperti terbakar,dan padi yang tidak mengering menjadi kerdil.
            Jenis wereng yang kedua adalah wereng penyerang daun padi,yaitu  wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep). Jenis wereng ini merusak padi dengan cara mengisap cairan daun. Gejalanya,yaitu di tempat bekas hisapan akan tumbuh cendawan jelaga, daun tanaman kering dan mati. Akibatnya tanaman ada yang menjadi kerdil, bagian pucuk berwarna kuning hingga kuning kecoklatan. Malai yang dihasilkan kecil.


         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

          Selain wereng, hama yang menyerang tanaman padi yaitu walang sangit (Leptocoriza acuta). Hama ini menyerang buah padi yang masak sus dan menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam.
         Jenis hama padi yang ketiga yaitu Kepik hijau (Nezara viridula).  Hama ini menyerang batang dan buah padi yang dapat menyebabkan penyakit pada batang dan daun tersebut. Adapun gejala yang ditimbulkan yaitu pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
    .
         Tanaman padi akan mengalami kerusakan parah apabila terserang oleh hama tikus dan menyebabkan penurunan produksi padi yang cukup besar. Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejalanya yaitu adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman.
          Selain keempat jenis hama di atas, burung juga merupakan jenis hama yang menyerang tanaman padi. Diantaranya burung Palceus manyar, gelatik Padda aryzyvora, pipit Lonchura lencogastroides, peking L. puntulata, bondol hitam L. ferraginosa dan bondol putih L. Ferramaya. burung-burung ini menyerang padi menjelang panen, sehingga mengakibatkan tangkai buah patah dan biji berserakan.
            Pada tanaman padi terdapat penyakit yang dinamakan  penyakit HDB. Penyakit ini merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan dapat menurunkan hasil sampai 36%. Penyakit dapat berjangkit pada musim hujan atau musim kemarau yang basa, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang. Gejala awal yang ditunjukkan adalah timbulnya bercak abu-abu kekuningan umumnya pada tepi daun. Dalam perkembangannya, gejala akan meluas membentuk hawar dan akhirnya mengering. Bakteri ini sangat mudah menyebar, dengan bantuan angin, gesekan antar daun dan percikan air hujan.

         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    4.2 Cara-cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

            Adanya hama dan penyakit yang menyerang tananman padi dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan padi tersebut. Menurut Jakes seto (2011), hama dapat menyebabkan kerugian besar. Contohnya tikus, hama ini merupakan salah satu hama utama di Indonesia yang menimbulkan kerugian besar. Di Indonesia, kehilangan hasil akibat serangan tikus sawah diperkirakan mencapai 200.000 – 300.000 ton per tahun.
           Untuk mengurangi kerugian-kerugian dari gangguan hama dan penyakit tersebut, perlu ada strategi pengendalian yang betul-brtul tepat dan terencana. Diantaranya melakukan pemilihan terhadap  varietas yang tahan dan sistem tanam multi varietas atau mozaik varietas agar penyebaran penyakit blas dalam waktu singkat dapat dikurangi seperti varietas Celebes, Silugonggo.
             Selain itu,untuk mengurangi serangan  hama wereng  perlu dilakukan monitoring agar keberadaan hama sejak dini dapat diketahui dan bila perlu dilakukan pengendalian dengan aplikasi pestisida. Menggunakan varietas tahan wereng seperti IR 36, 48, IR 64, dan Progo , membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang, dan melakukan penyemportan insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC.
             Adapun  untuk mengendalikan hama tikus, diantaranya melakukan pengemposan pada  lubang tikus di sawah pada saat padi mulai menguning, melaksanakan pergiliran tanaman, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, dan  penggunaan pestisida dengan tepat, intensif dan teratur. Selain itu memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang dicampur dengan jagung atau beras.
             Penyakit HDB secara efektif dikendalikan dengan menanam varietas yang tahan seperti Code dan Angke dengan menggunakan pupuk NPK dalam dosis yang tepat menghindari penggenangan yang terus menerus, misalnya 1 hari digenangi dan 3 hari dikeringkan.


         style="display:block; text-align:center;"
         data-ad-layout="in-article"
         data-ad-format="fluid"
         data-ad-client="ca-pub-3030644623537642"
         data-ad-slot="6345313352">

    BAB V

    PENUTUP



    5.1 KESIMPULAN

    Padi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak,dan berurat daun sejajar.  Hama dan penyakit pada  tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan dan perkembangan padi itu sendiri. Adapun macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi yaitu wereng, walang sangit, burung,  tikus, dan penyakit HBD. Hama dan penyakit tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pada tanaman padi. Sehingga diperlukan berbagai cara untuk mengendalikannya.
           


    DAFTAR PUSTAKA

    Seto,Jakes. 2011. Buku PERTANIAN. Departemen Pertanian:Jakarta
    Anonim. 2008. Bercocok Tanam Padi. Tribhuwana: Bandung
    Wikipedia.co.id
    Nasoetion,Andi Hakim.1990. Pengantar ke Ilmu-Ilmu Pertanian. Litera Antarnusa:Jakarta

    No comments

    Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda.

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad